-->

Kisah Fatimah, Penerima Manfaat Social Safety Net LPM Dompet Dhuafa

Lima tahun sudah Fatimah menjalani profesi sebagai petugas kebersihan makam, selama itu pula ia setia dengan penghasilannya yang terbilang sangat tidak memadai

Da'i Ambassador Di tengah teriknya matahari, di tempat dimana orang pada umumnya tidak suka mendatangi tempat tersebut, tempat peristirahatan terakhir bagi setiap umat manusia setelah menjalani kehidupan di dunia ini yaitu pemakaman. Seorang nenek, Fatimah (82) menjadi seorang petugas kebersihan di salah satu TPU di Cirendeu, Ciputat Tangerang Selatan. Ibu dari dua orang anak ini tinggal bersama suaminya, Samin (90) dan satu orang anaknya yang mengalami gangguan jiwa yaitu Rijal (28). Fatimah tinggal di rumah yang lantainya hanya beralaskan tanah dan ukuran tanahnya pun hanya sekitar 4 x 4 M2. Mereka tinggal di Jl. Sandratex Rt. 03/01 Rempoa Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Dahulu. Suaminya, Samin adalah sosok yang berpengaruh bagi masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Hal itu lantaran ia menjadi petugas keamanan atau Hansip selama 40 tahun lebih. Tak hanya itu, di sela kehidupannya menjaga keamanan kampung. Ia menyambi menjadi petugas kebersihan makam di TPU tempat istrinya sekarang mengais rezeki. Kedua profesi tersebut dijalani Samin dengan dedikasi yang tinggi dan tanggungjawab. Namun faktor usia memang tidak dapat dipungkiri oleh siapapun, termasuk Samin. Ia kini tak sanggup lagi melakoni pekerjaan yang selama ini ia jalani lantaran kedua matanya tak sanggup lagi melihat serta kondisi fisiknya yang semakin hari semakin melemah. Oleh Karen itu, sadar akan penghasilan yang didapat oleh suami didapat hanya dari kedua pekerjaan itu. Fatimah berinisiatif untuk menggantikan peran suami sebagai seorang petugas kebersihan makam. “Kalau Hansip Alhamdulillah bapak dapat uang pension dari pengurus RW”. Ujar Fatimah dengan senyum lebar dibibirnya. Lima tahun sudah Fatimah menjalani profesi sebagai petugas kebersihan makam, selama itu pula ia setia dengan penghasilannya yang terbilang sangat tidak memadai. Dari profesinya tersebut ia mendapatkan upah Rp. 150.000/bulan, hasil kerja kerasnya menjaga kebersihan pemakaman. “Alhamdulillah nenek masih bisa makan, apalagi kalau bulan puasa sama lebaran. Nenek bisa dapat banyak karena banyak yang ziarah dan ngasih santunan ke nenek”. Tutur Fatimah dengan lugu. Dengan ketegarannya menjalani kehidupan yang terbilang kurang ini, Fatimah mendapatkan bantuan dari LPM Dompet Dhuafa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya agar lebih layak dan sehat untuk dirinya dan keluarganya. “Nenek berterimakasih banyak atas bantuan ini, nenek mah ga bisa bales apa-apa. Biar Allah yang bales semuanya”. Ungkap Fatimah dengan bahagia. Fatimahpun berterimakasih kepada para Donatur Dompet Dhuafa yang telah membantu dan memperhatikannya dengan adanya program Social Safety Net dari LPM Dompet Dhuafa ini. (Fajar/Dompet Dhuafa).

Bagikan Konten Melalui :