Energi Positif Islami
Ketika mendengar kata “positif”, yang terbayang di benak kita adalah kebaikan. Apakah ada energi positif islami? Simak artikel berikut!
Ketika mendengar kata “positif”, yang terbayang di benak kita adalah kebaikan, kebermanfaatan, dan sesuatu yang membawa harapan. Sebaliknya, kata “negatif”, hampir selalu mengarah pada hal-hal yang merugikan, menggelisahkan, dan menjauhkan kita dari kebaikan. Dan begitulah realitasnya dalam hidup.
Dalam perjalanan hidup sehari-hari, kita tentu mendambakan untuk terus berada di jalur positif, yaitu berpikir positif, bersikap positif, bergaul dengan lingkungan yang positif, mencari rezeki yang positif, membangun rumah tangga yang positif, dan menjaga berbagai aspek kehidupan agar tetap berada dalam lingkaran kebaikan. Sebagai manusia yang dianugerahi akal, fitrah kita memang condong untuk menjauhi segala bentuk negatif.
Islam pun memberikan kita kebebasan untuk memilih antara jalan positif atau negatif. Namun dengan penuh kasih, Islam membimbing dan memerintahkan kita untuk memilih yang positif yang menumbuhkan iman, menenangkan jiwa, dan membawa keberkahan. Setiap pilihan memiliki konsekuensi, dan semuanya sudah Allah jelaskan melalui Al-Qur’an serta dipertegas oleh Rasulullah SAW dalam berbagai hadisnya. Berikut firman Allah SWT:
إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّىٰ ﴿٤﴾ فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَٱتَّقَىٰ ﴿٥﴾ وَصَدَّقَ بِٱلْحُسْنَىٰ ﴿٦﴾ فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلْيُسْرَىٰ ﴿٧﴾
“Sungguh, usahamu memang beraneka macam. Maka barangsiapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa. Dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (surga). Maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan).” (Q.S. Al-Lail: 4-7).
Allah menegaskan bahwa usaha (amal) manusia berbeda-beda, maksudnya amal perbuatan kalian wahai manusia itu bermacam-macam, ada yang baik yang mengantarkan ke surga, dan ada yang buruk yang menyebabkan (pelakunya) masuk neraka.”[1]
Kemudian Allah SWT menegaskan bahwa siapa saja yang senang memberi, yaitu berinfak, bersedekah, dan menyalurkan sebagian hartanya di jalan kebaikan, serta bertakwa dan membenarkan adanya balasan terbaik berupa surga, maka Allah akan membukakan baginya jalan menuju kemudahan. Dengan kata lain, Allah sendiri yang memudahkan langkah mereka menuju surga.
Dari ayat-ayat ini kita belajar bahwa jalan menuju surga sama sekali bukan jalan yang rumit. Justru, Allah mempermudah kita untuk mencapainya. Karena surga itu sesuatu yang sangat positif, maka jalan menuju surga pun harus ditempuh dengan cara-cara yang positif. Dan ketika seseorang terus menapaki jalan kebaikan, Allah akan menolongnya dengan energi positif yang saling menguatkan, seakan-akan kebaikan itu sendiri menariknya untuk terus maju. Inilah hakikat dari energi positif Islami.
Lalu bagaimana dengan energi negatif? Apakah juga memiliki daya tarik tersendiri? Tentu saja, dan karena itu Allah mengingatkan kita dengan ayat-ayat berikut:
وَأَمَّا مَنۢ بَخِلَ وَٱسْتَغْنَىٰ ﴿٨﴾ وَكَذَّبَ بِٱلْحُسْنَىٰ ﴿٩﴾ فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلْعُسْرَىٰ ﴿١٠﴾
“Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah). Serta mendustakan (pahala) yang terbaik. maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan).” (Q.S. Al-Lail: 8-10).
Sementara itu, orang yang bersikap kikir, merasa dirinya cukup hingga sombong, dan tidak mempercayai balasan Allah, akan Allah mudahkan menuju kesengsaraan, yakni jalan menuju neraka. Dengan kata lain, energi negatif pun memiliki daya tariknya sendiri, dengan cara menarik manusia ke dalam lingkaran kesesatan, kemaksiatan, kemungkaran, dan berbagai jalan keburukan lainnya. Ia seperti terseret dalam pusaran gelap yang menjauhkan dari cahaya hidayah. Ini yang kita sebut dengan lingkaran setan!
Memang benar, kebaikan akan selalu melahirkan kebaikan. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang layak masuk surga, dan memudahkan langkah kita untuk menujunya. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Wallahu A’lam.
_______
[1] Abu Bakar Al-Jaza’iri, Aysar At-Tafasir Li Kalam Al-Ali Al-Kabir, Racem Advertising, Jeddah, Cetakan ke-3, 1410 H/1990 M, Juz 5, Hal. 580.