Ekonomi Islam di Bulan Ramadan: Meraih Keberkahan, Menguatkan Kepedulian
Ramadan bukan sekadar bulan ibadah dan menahan lapar, tetapi juga momentum untuk merenungkan keadilan ekonomi, berbagi rezeki, dan menjalankan tanggung jawab sosial

Ramadan bukan sekadar bulan ibadah dan menahan lapar, tetapi juga momentum untuk merenungkan keadilan ekonomi, berbagi rezeki, dan menjalankan tanggung jawab sosial. Dalam Islam, harta yang kita miliki bukanlah sepenuhnya milik kita, melainkan titipan dari Allah yang harus dikelola dengan baik.
Harta Sebagai Amanah dari Allah Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
Ayat ini mengingatkan kita bahwa harta bukan hanya untuk kepentingan pribadi, melainkan ada hak orang lain di dalamnya. Oleh karena itu, kita harus memastikan harta tersebut diperoleh secara halal, digunakan dengan baik, dan didistribusikan dengan adil. Di bulan Ramadhan, kita diajak untuk lebih peka terhadap hak orang lain dalam harta yang kita miliki, dengan meningkatkan amal sedekah dan infak. Bulan suci ini mengingatkan kita untuk memastikan bahwa rezeki yang kita peroleh berasal dari cara yang halal dan digunakan dengan bijak, agar mendapat keberkahan. Selain itu, Ramadhan juga menjadi waktu yang tepat untuk mendistribusikan harta secara adil, baik melalui zakat, sedekah, maupun berbagi kepada yang membutuhkan, sebagai bentuk tanggung jawab kita terhadap amanah Allah Swt.
Zakat: Menyucikan Harta dan Membantu Sesama
Dalam Islam, zakat bukan sekadar bentuk kedermawanan, tetapi merupakan sistem ekonomi yang menjamin distribusi kekayaan secara adil. Rasulullah SAW bersabda:
Hadis ini mengajarkan bahwa harta yang disedekahkan atau dikeluarkan zakatnya tidak akan berkurang, melainkan membawa keberkahan dan menjaga kesejahteraan sosial. Dengan berzakat, kita tidak hanya membersihkan harta dari hak orang lain, tetapi juga berkontribusi dalam membangun kesejahteraan umat.
Di bulan Ramadhan, kita dianjurkan untuk menunaikan zakat sebagai bentuk penyucian harta dan kontribusi untuk kesejahteraan sosial. Dengan menyisihkan sebagian harta untuk zakat dan sedekah, kita membantu sesama yang membutuhkan, baik itu melalui bantuan langsung atau program sosial. Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk memastikan bahwa harta kita tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga membawa keberkahan bagi orang lain.
Sedekah: Spirit Berbagi di Bulan Ramadan
Selain zakat, Islam juga menganjurkan sedekah, terutama di bulan Ramadan. Berdasarkan hadis :
Beliau sendiri adalah sosok yang sangat dermawan, dan kedermawanan beliau semakin meningkat saat Ramadan. Ini menjadi inspirasi bagi kita untuk lebih banyak berbagi dengan sesama, baik dalam bentuk harta, makanan, maupun tenaga.
Di bulan Ramadhan, kita diajak untuk meneladani kedermawanan Rasulullah SAW dengan lebih banyak berbagi, baik melalui memberi makanan berbuka puasa, menyumbang untuk amal, maupun membantu sesama dengan tenaga dan waktu. Berbagi tidak hanya dalam bentuk harta, tetapi juga dalam bentuk dukungan sosial yang menguatkan ikatan umat. Ramadhan menjadi waktu yang penuh berkah untuk meningkatkan kedermawanan dan memperbanyak sedekah, sesuai dengan teladan Rasulullah yang semakin dermawan di bulan suci ini.
Bisnis yang Beretika: Menghindari Kecurangan dan Ketidakadilan
Dalam Islam, berdagang bukan sekadar mencari keuntungan, tetapi juga ibadah. Rasulullah SAW bersabda:
Maka dari itu, di bulan Ramadan ini, mari kita evaluasi kembali bagaimana kita memperoleh rezeki. Hindari praktik bisnis yang curang, eksploitatif, dan tidak etis. Mendukung usaha yang berlandaskan nilai-nilai kejujuran dan keberlanjutan juga merupakan bentuk ibadah.
Di bulan Ramadhan, kita diajak untuk lebih memperhatikan etika dalam berdagang, seperti memastikan transaksi yang jujur dan adil tanpa menipu atau mengeksploitasi orang lain. Misalnya, menghindari menaikkan harga secara tidak wajar, terutama untuk barang kebutuhan pokok yang banyak dibutuhkan selama puasa. Ramadhan menjadi momentum untuk berbisnis dengan integritas, menjunjung tinggi kejujuran, dan memastikan setiap transaksi membawa keberkahan, baik bagi diri kita maupun bagi orang lain .
Keadilan Ekonomi dalam Islam
Ramadan mengajarkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada menumpuk kekayaan, melainkan dalam berbagi dan membantu orang lain. Masyarakat Islam yang kuat adalah yang dibangun di atas nilai-nilai keadilan, kejujuran, dan kepedulian sosial.
Rasulullah SAW bersabda:
Di bulan Ramadhan, kita diajarkan untuk memperkuat rasa keadilan ekonomi dengan berbagi rezeki kepada yang membutuhkan, seperti memberikan zakat, sedekah, atau bantuan lainnya. Contohnya, menyediakan makanan sahur atau berbuka untuk orang yang kurang mampu, atau menyumbang ke panti asuhan. Selain itu, kita juga dapat menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga amil zakat nasional yang terpercaya, untuk memastikan bantuan kita sampai kepada yang membutuhkan dengan tepat. Ramadhan mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati terletak pada memberikan manfaat bagi orang lain, bukan pada mengumpulkan kekayaan pribadi.
Kesimpulan: Ramadan sebagai Waktu untuk Berbagi dan Berbuat Baik
Saat kita menjalani ibadah puasa dan membersihkan hati, mari kita juga membersihkan harta melalui zakat dan sedekah. Misalnya, dengan menyisihkan sebagian penghasilan untuk disalurkan melalui lembaga amil zakat atau memberikan makanan berbuka untuk yang membutuhkan. Dengan memastikan aktivitas ekonomi kita sesuai dengan ajaran Islam dan membawa manfaat bagi sesama, kita tidak hanya meraih keberkahan dunia, tetapi juga kebahagiaan di akhirat. Semoga Allah memberkahi harta kita, menjadikan kita pribadi yang dermawan, dan memberikan kita kesempatan untuk menolong mereka yang membutuhkan. Aamiin. Jazakumullahu khayran.
---------
1 Solahuddin Al-Ayubi, S.H.I., M.E. adalah Dai Ambasador Dompet Dhuafa Australia 2025, Penyuluh Agama Islam di Kementerian Agama Kabupaten Bogor, serta Dai Muamalah di Koperasi Syariah BMI. Aktif dalam dakwah ekonomi Islam dan pemberdayaan umat.