Benarkah Setan Dibelenggu Pada Bulan Ramadhan?

Assalamu'alaikum Wr Wb.
Berhubung sebentar lagi datang bulan Ramadhan, maka saya mencoba mencari hadis-hadis yang berhubungan dengan bulan Ramadhan. Hal ini saya lakukan agar saya bisa meresapi dan menikmati ibadah pada bulan Ramadhan tahun ini, Ustaz.
Berhubung pengetahuan agama saya tidak begitu baik, maka saya sangat mengandalkan google untuk mencari hadis-hadis tersebut.
Saya sempat menemukan hadis melalui suatu website. Tapi sayangnya, hadis tersebut hanya disampaikan terjemahannya saja, tanpa menyertakan teks arabnya. Ya walaupun saya sendiri hanya butuh terjemahannya saja, tapi dengan menyertakan teks Arabnya tentu bisa dinilai lebih baik.
Secara garis besar, hadis yang saya baca terjemahannya itu menyampaikan bahwa di bulan Ramadhan, setan-setan dibelenggu atau diikat. Di sinilah letak permasalahannya. Di web tersebut, hadis ini dikatakan hadis sahih.
Yang ingin saya tanyakan, apakah makna setan-setan dibelenggu pada hadis tersebut adalah makna sebenarnya (denotasi)? Jika memang maknanya demikian, mengapa banyak orang yang berpuasa Ramadhan namun tetap bermaksiat? Bukankan setan-setan dibelenggu sehingga tidak menggoda orang yang berpuasa?
Demikian dan terima kasih atas pencerahannya.
Jawaban:
Wa'alaikumussalam Wr Wb.
Alhamdulillah, Anda telah melakukan salah satu persiapan yang baik sebelum masuk Ramadhan agar ibadah Anda memperoleh nilai pahala yang sempurna.
Hadis yang Anda tanyakan memang benar adanya, derajat hadis tersebut adalah sahih. Tidak sedikit para perawi hadis yang meriwayatkan hadis yang Anda tanyakan ini walapun redaksinya beragam. Namun walapun redaksi (matan) hadis tersebut beragam, inti maknanya tatap sama, yaitu setan-setan dibelenggu pada bulan Ramadhan. Berikut salah satu hadis yang kami sajikan melalui jalur periwayatan Al-Imam Muslim Rahimahullahu Ta’ala:
???? ????? ?????????? ?????? ??????? ?????? ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ????? ????? ????? ????????? ????????? ????????? ?????????? ??????????? ????????? ???????? ??????????? ?????????????.
Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila bulan Ramadhan tiba, maka dibukalah pintu-pintu surga, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu."
Bagaimana maknanya? Apakah pada bulan Ramadhan pintu surga benar-benar dibuka dan pintu neraka benar-benar ditutup? Apakah pada bulan Ramadhan setan-setan benar dibelenggu?
Apakah makna dalam hadis tersebut kiasan (majaz atau konotasi) atau hakiki (denotasi)?
Para ulama berpendapat bahwa hadis diatas mempunyai dua kemungkinan makna sekaligus, baik makna sebenarnya (hakikat) dan juga makna kiasan (majaz), sebagai berikut:[1]
Jika dimaknai majaz: Pintu surga dibuka sebagai gambaran bahwa pahala dari Allah di bulan Ramadhan sangat melimpah sehingga menjadi motivasi bagi para hamba-Nya untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya. Pintu Jahanam (neraka) ditutup sebagai gambaran bahwa ampunan dan maaf dari Allah di bulan Ramadhan sangat melimpah sehingga mendorong para hamba-Nya untuk banyak bertaubat dan meminta ampun. Sedangkan para setan dibelenggu sebagai gambaran bahwa Allah mempersulit setan untuk menggoda para hamba-Nya di bulan Ramadhan. Setan menjadi lemah karena di bulan Ramadhan sebagian besar kaum muslimin sedang semangatnya beribadah dengan banyak membaca Al-Qur’an, berpuasa sebulan penuh, tarawih sebulan penuh, bersedekah, zakat fitrah dan ibadah lainnya.
Jika dimaknai secara hakikat: Pintu surga benar-benar dibuka, pintu neraka benar-benar ditutup dan para setan benar-benar dibelenggu. Semua itu terjadi dalam rangka memuliakan bulan Ramadhan. Timbul pertanyaan, jika setan benar-benar dibelenggu, mengapa masih banyak orang yang masih tidak puasa, tidak salat dan bermaksiat di bulan Ramadhan? Jawabnya mudah! Mereka yang bermaksiat di bulan Ramadhan adalah karena pengaruh setan masih kental di dalam diri mereka walaupun setan sedang dibelenggu.
Demikian, semoga bermanfaat.
Wallahu A’lam.
Foto : Unsplash
---------
[1] Ridwan Shaleh dalam Aplikasi Hadis-hadis Ramadhan, Play Store, diterbitkan oleh Pusat kajian Hadis