Makan Sahur Memperoleh Berkah
حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً
Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas telah menceritakan kepada kami Syu’bah telah menceritakan kepada kami ‘Abdul ‘Aziz bin Shuhaib berkata, aku mendengar Anas bin Malik radliallahu ‘anhu berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bersahurlah kalian, karena didalam sahur ada berkah“. (HR. Bukhari no. 1789).
Sunah Mengakhirkan Makan Sahur
عَنْ أَنَسٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً
Dari Anas dari Zaid bin Tsabit radliallahu ‘anhu berkata: “Kami pernah makan sahur bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian Beliau pergi untuk melakanakan shalat. Aku bertanya: “Berapa antara adzan (Subuh) dan sahur?”. Dia menjawab: “Sebanyak ukuran bacaan lima puluh ayat”. (HR. Bukhari 1787).
Sunah Menyegerakan Berbuka
Dari Sahal bin Sa’ad bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Senantiasa manusia berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka”. (HR. Bukhari 1821)
Poin yang dapat diambil dari hadis-hadis di atas secara singkat:
- Usahakan makan sahur agar memperoleh keberkahan dan kebaikan.
- Dianjurkan mengakhirkan makan sahur agar puasa di siang hari terasa lebih segar dan kuat.
- Segera berbuka agar badan bugar kembali dan siap melaksanakan amalan-amalan sunah di malam Ramadhan seperti shalat tarawih dan qiyamullail.
Dalam konteks keluarga, makan sahur dan berbuka mempunyai hikmah yang juga besar. Banyak kantor atau lembaga yang sengaja mengakhiri jam operasional lebih cepat selama bulan Ramadhan agar para karyawan bisa pulang lebih cepat dan berbuka puasa di rumah bersama keluarga.
Waktu sahur dan berbuka sebetulnya adalah ‘family gathering alami’ yang tidak membutuhkan rundown atau EO layaknya perusahaan. Di saat itulah semua anggota keluarga berkumpul untuk makan bersama. Untuk orang perkotaan, momen makan bersama anggota keluarga secara utuh itu sulit sekali akhir-akhir ini. Karena alasan kesibukan dan mengejar waktu, tidak sedikit kepala keluarga yang makan paginya tidak di rumah. Ada yang makan di kantor, warung makan atau kendaraan! Bukan cuma suami, istri juga begitu, masak atau beli makanan di malam hari, pagi buta tinggal dihangatkan, bungkus dan makan di kantor. Yang kuliah, yang sekolah juga begitu! Satu keluarga tidak bisa makan pagi bersama. Makan malam juga begitu, tidak bisa kumpul. Ya Salam…. Sulit sekali makan bersama kecuali di hari libur, itu pun juga jarang! Ya Salam… Ternyata kumpul makan bersama bagi orang kota mahal sekali!
Tapi lihatlah selama Ramadhan, hampir seluruh keluarga bisa berkumpul untuk makan sahur dan berbuka. Di saat itulah kebahagian itu nampak walaupun sederhana. Di saat itulah seorang ayah bisa bercengkrama dengan anak-anaknya dan bertanya, “Bagaimana shalat kalian? Bagaimana tadarus kalian? Bagaimana tarawih kalian?!”, begitu! Mahal!
Wallahu A’lam.
Tim Cordofa.
Foto : Freepik