TURKI- Dompet Dhuafa kembali berkesempatan menyampaikan gagasan dan berbagi pengalaman atas aksi kemanusiaan yang dilakukan lebih dari 20 tahun ini dalam Forum International Student Council Turki (ISC), yang dihadiri 40 peserta dari kalangan akademisi dan ulama pemimpin lembaga-lembaga dakwah berasal dari 40 negara.
Forum yang berlangsung sejak 3 hingga 8 November ini diselenggarakan oleh UDESI, sebuah federasi pelajar internasional di Turki. Acara tersebut juga didukung oleh IHH, lembaga kemanusiaan di Turki. Forum tersebut digelar untuk membahas pengelolaan pelajar internasional dan optimalisasi perannya dalam dunia kemanusiaan. Selain itu, digelarnya forum tersebut bertujuan untuk melihat potensi pengembangan peran pelajar internasional khususnya di dunia Islam.
“Peran pelajar internasional khususnya di dunia Islam sangat besar guna memahami isu kemanusiaan yang tengah berkembang. Dompet Dhuafa juga memiliki Program Youth for Peace Union yang melibatkan mahasiswa internasional dalam rangka menuju perdamaian dunia dan merespon permasalahan kemanusiaan” papar Sabeth Abilawa, Perwakilan Dompet Dhuafa dalam Forum ISC, saat dihubungi pada Jumat (6/11).
Dalam respon kemanusiaan sendiri, Dompet Dhuafa juga menangani ratusan etnis Rohingya yang terdampar di wilayah Langsa, Aceh. Sejak awal terdampar di perairan Indonesia, para pencari suaka ini mendapat berbagai bantuan baik berupa logistik makanan dan layanan kesehatan yang merupakan amanah para donatur Dompet Dhuafa digulirkan.
Selain kebutuhan pakan dan logistik, Dompet Dhuafa juga turut berkontribusi dalam pendidikan untuk pengungsi Rohingya yaitu melalui program School for Refugees, bagian dari program Sekolah Guru Indonesia (SGI) Dompet Dhuafa. School for Refugees hadir, untuk mengasah keterampilan bagi pengungsi Rohingya. Dompet Dhuafa membuat program ini untuk diterapkan di dua titik pengungsian yaitu Bayeun dan Langsa.
Tak hanya di dalam negeri, respon kemanusiaan Dompet Dhuafa juga telah dilakukan di beberapa negara yang tengah mengalami konflik kemanusiaan, bencana kelaparan dan bencana alam seperti Gaza Palestina, Somalia, Nepal, Filipina.
Bencana kabut asap yang juga melanda wilayah Sumatera dan Kalimantan juga menjadi perhatian Dompet Dhuafa. Sejak awal bencana hingga memasuki bulan keempat bencana kabut asap terjadi, melalui amanah para donatur, Dompet Dhuafa telah menyalurkan berbagai jenis bantuan kepada masyarakat terdampak, di antaranya Pendistribusian 117.170 masker ke enam wilayah di Sumatera dan Kalimantan.Pemeriksaan kesehatan melalui pos sehat yang telah menangani 3.064 orang yang mengalami gangguan kesehatan akibat terpapar asap di wilayah Jambi, Riau dan Sumatera Selatan.
Kampanye kesehatan melalui distribusi flyer, poster, terkait bahaya polusi asap untuk kesehatan dan penggunaan masker di Sumatera (Padang, Jambi, Pekanbaru) Membuka layanan Safe House bagi kelompok rentan yaitu sebuah instalasi masyarakat yang menjadi tempat evakuasi. jika pencemaran udara mencapai level bahaya. Distribusi 50 suplemen makanan berupa madu dan curcuma di Desa Semau Kecamatan Tanjabbar dan Kelurahan Kebun Handil Kecamatan Jelutung Provinsi Jambi. Melakukan kampanye edukasi penggunaan masker melalui dongeng di sekolah-sekolah dan lingkungan masyarakat.
Distribusi air bersih 36.500 liter untuk 2.950 jiwa. di wilayah Jambi dan Sumatera Selatan. Menurunkan 30 relawan pengajar bimbingan belajar dan melakukan program Home Schooling di 30 rumah yang berada di wilayah Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru Riau. Sebanyak 20 relawan pemadam kebakaran diturunkan untuk memadamkan kebakaran hutan di tiga wilayah di Desa Pilang, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. (Dompet Dhuafa/Uyang)
Sumber : http://www.dompetdhuafa.org/post/detail/1553/di-forum-international-student-council-turki-dompet-dhuafa-sampaikan-perdamaian-dunia-melalui-respon-kemanusiaan-