Serang – Hari keempat kegiatan Capacity Building Dai Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa yang diselenggarakan Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) di Pendopo Siliwangi, Kota Serang, Provinsi Banten pada Sabtu (26/10), menyajikan sejumlah agenda yakni kajian shubuh oleh SO Layanan Dakwah Ustadz Ahmad Pranggono (AP), materi Respon Dakwah dan Ruqyah yang diberikan Koordinator Respon Dakwah Dompet Dhuafa Ustadz Aris Alwi, sesi focus group discussion (FGD), serta teknik administrasi dan pembuatan laporan keuangan dari tim Administrasi dan Keuangan Cordofa Ustadzah Esti Ittaqillah.
Ustadz AP menjelaskan bahwa Dompet Dhuafa menerapkan prinsip pelayanan dakwah cepat, cermat, tepat, hemat, bermanfaat, dan bermartabat yang disingkat “ce-ce-te-he-ber-ber”.
Dalam respon dakwah, Ustadz Aris membekali para dai agar mampu bertindak secara cermat dalam mengabulkan permintaan para mualaf maupun masyarakat di daerah penugasan berdasarkan berbagai aspek yang berlaku di Dompet Dhuafa.
Ustadz Aris mengatakan bahwa ruqyah yang memiliki segudang manfaat ini penting untuk dijadikan salah satu modal dai dalam berdakwah. Ruqyah terbagi menjadi ruqyah syar’iyyah (berdasarkan syariat Islam) dan ruqyah syirkiyyah (tidak berdasarkan syariat Islam), ruqyah dapat diartikan sebagai metode penyembuhan orang yang sakit dengan membacakan doa-doa pilihan yang termaktub dalam Alquran.
Agenda FGD dibagi berdasarkan dua kelompok penugasan yang ditelah ditetapkan sebelumnya yakni Dai Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa sebanyak 17 orang dan Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa terdiri dari 40 orang.
Dai Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa melakukan capacity building yang dipimpin langsung oleh Mudir Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa Ustadz Muhammad Labib mengenai teori dan praktek pembuatan profil bantuan mualaf, teori dan praktek pembuatan proposal mualaf preneur, presentasi target program Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa Pusat dan Cabang, serta laporan presentasi semester 1 dan evaluasi.
“Kami mendapatkan pengetahuan yang tidak kalah penting manfaatnya untuk keberlangsungan dakwah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak yang berkepentingan terutama para donatur Dompet Dhuafa, kami diberikan pemahaman bagaimana teknis dalam pembuatan laporan kegiatan sampai kepada laporan keuangan. Intinya dari kegiatan tersebut terkesan sangat baik dan memberikan manfaat kepada kami para pelaku dakwah, insya Allah kami dapat mengaplikasikannya apa-apa yang diamanahkan oleh Dompet Dhuafa,” ujar Dai Mualaf Ustadz Muhammad Juaeni yang diamanahkan menjadi Mudir Pesantren Mualaf Indonesia Cabang Manado, Provinsi Sulawesi Utara
Sementara itu, Dai Pemberdaya melaksanakan presentasi yang dipandu oleh Ustadz AP dan tim Dakwah Nasional Ustadz M Ghufron Santoso terkait laporan program yang telah dikerjakan dalam 1 semester terakhir dan rencana program yang akan diajukan untuk 1 semester mendatang.
“Dengan adanya Rakernas pertemuan antara seluruh dai seluruh Indonesia ini, memberikan dampak yang sangat besar terhadap kegiatan kita sepulang dari Rakernas ini, karena dengan Rakernas ini kita dapat sharing program dengan teman-teman yang berada di daerah lain. Ada beberapa kendala pun kita bisa menemukan solusinya ketika saling bertukar pikiran dengan dai-dai dari daerah yang lain,” ucap Dai Pemberdaya Ustadz Muhidur Rahman yang ditempatkan di Desa Belion, Kabupaten Soe Timor Tengah Selatan, Provinsi NTT, sekaligus Dai Ambassador Dompet Dhuafa Tahun 2023 untuk Republik Demokratik Timor Leste.
Cordofa menggelar kegiatan Capacity Building Dai Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa yang mengusung tema “Meningkatkan Pelayanan dan Kepedulian Umat” dan Rakernas Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa bertemakan “Peningkatan Refleksi Layanan Dakwah di Nusantara” selama satu pekan sampai Sabtu, 28 Oktober 2023.***