Oleh: Muhammad Aris Alwi, Koordinator Respon Muallaf Dompet Dhuafa
Tempat pukul 06.00 WITA atau waktu Manado, pada Jum’at (27/12/19), kami tiba di Bandara Internasional Sam Ratulangi dan mendapat sambutan hangat dari sahabat-sahabat pengurus Dompet Dhuafa Sulawesi Utara.
Pagi itu kami langsung menuju ke komplek Al Aqsho, Desa Molas, Kecamatan Bunaken Daratan, Kota Manado, Sulawesi Utara. Tempat itu berjarak 15 KM dari bandara, sehingga perlu melakukan perjalanan selama 45 menit.
Sepanjang perjalanan hati saya bertanya-tanya, sudah hampir 5 KM jarak tempuh tapi belum melihat satu pun Masjid. Semakin kendaraan melaju jauh, saya masih belum menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut. Bahkan hingga sampai di tujuan kami, pertanyaan itu masih bersemayam dalam benak.
Tiba di masjid Al Aqsho, kami langsung mendapat sambutan dari Ustadz Juwaeni, seorang tokoh agama sekaligus imam besar masjid setempat. Beliau sudah mengabdikan diri sejak 15 tahun lalu. Baginya pahit dan manis tinggal di kawasan minoritas muslim sudah hal yang biasa, karena sebelum beliau diangkat menjadi imam masjid, beliau pernah menjadi guru ngaji di daerah yang lebih kecil.
Tidak terasa waktu sudah menghampiri dzuhur. Kami pun menunaikan shalat Jumat, namun sedikit menyedihkan karena jamaah masih sedikit. Ustadz Juwaeni meminta saya untuk menjadi khatib. Saat saya sedang berkhutbah, perlahan-lahan masjid mulai dipenuhi oleh jamaah.
Selepas itu kami rapat bersama Dompet Dhuafa Sulawesi Utara yang dinakhodai oleh Ibu Silva, dibantu dengan 3 orang di antaranya Nur Amalia, Mulhim, dan Nona Juliet. Dalam rapat tersebut Ustadz Juwaeni membahas rinci terkait peresmian PMI DD yang akan digelar esok harinya.
Pada Sabtu, (28/12/2019), acara peresmian Pesantren Muallaf Indonesia (PMI) DD digelar. Pembukaan rangkain acara oleh Nur Amalia, kemudian pembacaan Al-Qur’an oleh salah seorang dari perkumpulan Tuna Netra Manado. Setelah itu dilanjut dengan sambutan oleh Pincab DD Sulut, Ibu Silva Ellong, sambutan dari kepala lingungan setempat, dan puncak sambutan disampaikan oleh Bapak Juperta Panji Utama selaku GM Dakwah, Budaya, dan Layanan Masyarakat (BDLM) Dompet Dhuafa. Turut memberikan sambutan pimpinan YBM PLN, Departemen Agama setempat, dan ditutup dengan doa oleh ketua MUI Molas Bunaken.
Setelah rangkaian sambutan selesai tiba waktunya penyematan Amanah kepada Ust. Muhammad Juwaeni, S.Pd.I sebagai Mudir PMI DD di Manado. Penyematan tersebut d lakukan oleh Bapak Juperta Panji Utama. Sedangkan pemotongan pita peresmian dilakukan oleh Ibu Hj. Irma Hunta, S.Ag, Kakanwil Depag Sulut. Saya bersama tamu undangan pun turut mendampingi beliau saat pemotongan pita tersebut.
Peresmian PMI DD ini terselenggara atas kerja sama Dompet Dhuafa dan yayasan Baitul Mal PLN Sulawesi Utara (YBM PLN).
Dalam acara peresmian tersebut dihadiri oleh Polda Sulut Ibu AKBP H. Heriati yang juga merupakan pemerhati muallaf dan 136 orang lainnya, di antaranya terdapat 30 orang muallaf dari beberapa kampung setempat.
Memilih desa Molas Bunaken sebagai pusat PMI DD di Manado karena berbagai pertimbangan, salah satunya wilayah ini sangat strategis dijangkau oleh para muallaf, baik dari daratan maupun kepualauan.
Semoga dengan adanya PMI DD di Manado ini menjadi wadah untuk memperdalam ilmu keIslaman kepada seluruh muallaf yang ada di Sulawesi Utara khususnya di Manado.