Bogor—Dalam upaya menjawab panggilan di tepian negeri, Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) menggelar acara Sarasehan Dakwah Pedalaman, Sabtu (15/12), di Kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa, Bogor. Kegiatan ini turut mengundang lembaga dakwah dan dai yang berperan aktif di wilayah pedalaman, yakni Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Wahdah Islamiyah, Pos Dai Hidayatullah, dan Ustadz Fadlan Garamatan.
Ahmad Shonhaji selaku Direktur Dakwah dan Layanan Tanggap Darurat Dompet Dhuafa menuturkan, dalam menyentuh masyarakat pedalaman barang tentu memiliki tantangan dan medan yang cukup kompleks, maka perlu ada sinergi antar lembaga yang berdedikasi terhadap permasalahan umat di tepian negeri ini.
“Luasnya area dakwah, lokasi dan jarak tempuh yang sulit dijangkau, umat yang minoritas, akses komunikasi yang tidak terjamah oleh jaringan, menjadikan gerakan dakwah pedalaman menjadi tantangan yang meski dicarikan solusi bersama,” tuturnya.
Selain itu, ia pun menyampaikan Sarasehan Dakwah Pedalaman sebagai bentuk tanggung jawab Cordofa untuk melaksanakan amanah dakwah yang lebih luas serta melalui pendekatan yang otentik.
“Pesan dan prinsip dakwah dengan pendekatan amar ma’ruf nahi munkar pada masyarakat pedalaman menjadi lebih khas karena memiliki karakteristik strategi dakwah yang berbeda,” imbuh Ahmad Shonhaji.
Menurut Kemensos pada 2012, populasi Komunitas Adat Terpencil/KAT (dulu dikenal suku terasing/tertinggal) di Indonesia, tersebar di 24 Provinsi , 263 Kabupaten, 1044 Kecamatan, 2304 Desa, dan 2971 lokasi. Selain KAT, berdasarkan Perpres No. 131 Tahun 2015, di Indonesia terdapat 122 Kabupaten/Kota yang termasuk dalam kategori Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
Hal ini melatarbelakangi Cordofa untuk meluncurkan Gerakan Dakwah Pedalaman di sela-sela sarasehan berlangsung dan ditandatangani oleh lembaga dakwah, dai serta peserta yang hadir.
Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan forum diskusi lintas lembaga dakwah, melalukan mapping intervensi dakwah, serta membangun wacana kolaborasi dakwah pedalaman bagi masyarakat KAT dan masyarakat daerah 3T.
“Insya Allah, pasca kegiatan sarasehan ini akan diadakan pertemuan rutin bersama lembaga-lembaga dakwah agar kolaborasi dakwah untuk pedalaman dapat terwujud,” kata Hardy Agusman selaku Koordinator Cordofa.
Ahmad Shonhaji kembali menuturkan, Cordofa melalui acara ini mengajak para aktivis dakwah untuk merumuskan strategi dakwah terbaik dalam berkontribusi pada persoalan keumatan di tepian negeri.
“Alhasil Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi Islam yang menjadi salah satu gerbong gerakan dakwah yang transformatif melalui pendekatan program pemberdayaan melalui dana ZISWAF perlu mengajak semua stakeholder gerakan dakwah dan para dai untuk lebih memperhatikan dan menaruh kosentrasi lebih pada masyarakat pedalaman dengan bersama menggaungkan Gerakan Dakwah Pedalaman,” jelasnya
Baca Juga:
Cahaya Islam di Pedalaman Halmahera