Besarnya gelombang pengungsi Rohingya yang tiba di Bangladesh, membuat kondisi kamp-kamp pengungsian padat dan memburuk. Kondisi pengungsi sesampainya ke kamp pun sangat mengenaskan. Banyak dari mereka yang dehidrasi, kekurangan makan, bahkan mengalami hipotermia. Hal ini membuat layanan kesehatan sangat diperlukan bagi mereka. Melihat kondisi tersebut, Dompet Dhuafa bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersiap untuk memberangkatkan tim kesehatan ke kamp pengungsian Rohingya di Cox’ Bazaar. Rencananya, tim yang akan diberangkatkan pada tahap awal, Jumat (22/9) besok adalah 3 orang untuk melakukan assesement awal.
“IDI sangat prihatin dengan apa yang terjadi dengan saudara-saudara kita di Rohingya. Dan tugas kami sebagai dokter adalah memang melayani tanpa memandang etnis, suku bangsa, maupun agama. Dengan adanya krisis kemanusiaan yang terjadi kepada para penduduk Rohingya, maka IDI merasa memiliki kewajiban moral untuk membantu mereka. Kebetulan IDI juga memiliki Komite Tanggap Bencana, dimana terdiri dari tim dokter yang sudah berpengalaman turun ke medan bencana maupun konflik.” Ujar dr. Adib, Sekjen PB IDI saat ditemui oleh tim Jurnalis Dompet Dhuafa saat rapat koordinasi antara IDI dan Dompet Dhuafa.
Dokter-dokter yang ditunjuk IDI pun sudah siap diberangkatkan, namun tetap menunggu laporan dari tim advance kesehatan yang baru akan berangkat Jumat mendatang.
“Secara tim, tim medis sudah menyiapkan semua persiapan teknis yang dibutuhkan untuk melakukan pelayanan medis dasar sesuai data yang diterima terakhir dan nanyinya akan melakukan assessment awal kebutuhan layanan medis yang lebih spesifik dan akan di support tim selanjutnya. Selain itu kami juga menyiapkan hal-hal yang terkait perizinan, dengan adanya kerjasama dengan IDI, maka bisa dipastikan bahwa dokter-dokter yang akan dikirim memiliki kompetensi yang memadai sehingga izin dari pemerintah maupun NGO international disana bisa didapatkan.” Ujar dr. Rosita Rivai, General Manager Program Kesehatan dan Pendidikan Dompet Dhuafa, yang termasuk satu dari tiga tim advance kesehatan yang akan bertolak ke Bangladesh, Jumat esok.
Nantinya, setelah sampai disana, tim advance kesehatan Dompet Dhuafa dan IDI akan berkolaborasi dengan tim Dompet Dhuafa yang sudah berada di lokasi yang tergabung dalam Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM).
Selain bekerjasama dalam pengiriman tenaga medis ke Bangladesh, IDI juga menyerahkan bantuan yang berhasil digalang kepada Dompet Dhuafa. Bantuan sebanyak Rp. 14.861.500 tersebut diserahkan kepada Yudha Abadi, direktur Program Dompet Dhuafa, sebagai perwakilan dalam rapat koordinasi tersebut. (Dompet Dhuafa/Dea)
Sumber: Dompet Dhuafa