Cianjur – Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) menghadiri kegiatan Hari Relawan Sedunia 2022 yang diselenggarakan di Lapangan Upacara Kantor Bupati Cianjur, Kelurahan Pamoyangan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur pada Senin (5/12) malam.
Ratusan relawan dari berbagai entitas organisasi kerelawanan memadati lokasi tersebut, tak terkecuali para relawan penanggulangan bencana yang tergabung dalam Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa. Tak hanya itu, perwakilan pemerintah juga hadir di antaranya dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yakni Deputi Bidang Pencegahan Ibu Prasinta Dewi dan Direktur Kesiapsiagaan Bapak Pangarso Suryotomo, serta representasi KODIM 0608 Cianjur Letkol Armed Haryanto.
Delegasi Cordofa Ustadz M Aris Alwi diberikan kesempatan untuk menutup acara dengan tausyiah yang menjelaskan secara singkat tentang makna relawan. Ia mendorong agar seluruh relawan saling mendukung, menguatkan, dan mendoakan satu sama lain.
“Tiga perkara yang perlu kita jalankan sebagai sesama relawan. Pertama, saling mendukung. Kedua, saling menguatkan. Ketiga, saling mendoakan,” ucap Ustadz Aris di hadapan para audiens.
Hari Relawan Sedunia tahun ini dirayakan dengan konsolidasi pemantapan layanan emergency response hingga ke fase pemulihan. Kemudian dilanjut doa bersama para relawan dengan harapan agar Cianjur lekas pulih seperti sedia kala.
“Saya ucapkan selamat Hari Sukarelawan Internasional 2022. Mari kita jadikan gotong-royong, semangat kekeluargaan, dan jiwa kerelawanan sebagai modal dasar dalam upaya penanggulangan bencana, karena bencana adalah urusan bersama. Salam tangguh, salam kemanusiaan,” kata Ibu Prasinta Dewi dalam sambutannya.
Bapak Pangarso Suryotomo mengatakan bahwa momen Hari Relawan Sedunia ini harus menjadi ajang untuk mempersatukan dan memperkuat rasa kekeluargaan antar relawan.
“Kenapa saya kumpulkan semua, supaya kita di sini adalah satu untuk Cianjur. Jadi tidak ada tujuan lain dari teman-teman yang hadir di sini, tidak ada untuk pamer, tidak ada yang untuk menang sendiri, tidak ada yang merasa hebat sendiri. Kita semua sama-sama,” jelasnya.
Senada dengan perkataan kedua narasumber sebelumnya, Letkol Armed Haryanto menekankan pentingnya kebersaman dalam melakukan aksi tanggap bencana dan memiliki perspektif yang mitigatif sehingga mampu meminimalisir dampak kerusakan bencana.***