Deklarasi Balfour adalah sebuah surat yang dibuat pada 2 November 1917 dari Menteri Luar Negeri Britania Raya, Inggris Arthur James Balfour untuk Lord Rothschild (Walter Rothschild, 2nd Baron Rothschild), pemimpin komunitas Yahudi Inggris, dan surat itu untuk dikirimkan kepada Federasi Zionis. Surat itu mengatakan persetujuan hasil rapat Kabinet Inggris pada 31 Oktober 1917, bahwa pemerintah Inggris mendukung rencana-rencana Zionis untuk membuat ‘tanah air’ bagi Yahudi di tanah Palestina, dengan syarat bahwa tak ada hal-hal yang boleh dilakukan yang mungkin merugikan hak-hak dari komunitas-komunitas yang ada di sana.
Deklarasi Balfour pernah dilakukan pada tahun 1917 atau Deklarasi Balfour I, yaitu dengan menyatakan secara resmi sebuah surat pribadi dari politikus Inggris Balfour kepada Lord Rothschild. Telah diwujudkan, khususnya dengan Israel, tentang janji Inggris memberikan ‘tanah air’ bagi orang-orang Yahudi ditanah Palestina. Lalu yang kedua deklarasi Balfour pada tahun 1926 atau Deklarasi Balfour II, dengan hasil mengakui pemerintahan sendiri Dominion dari Kerajaan Inggris sebagaimana negara otonomi penuh.
Dalam sebuah surat dari Menteri Luar Negeri Inggris Arthur James Balfour yang ditujukan kepada Lord Rothschild Walter, seorang anggota terkemuka komunitas Yahudi Inggris untuk menyampaikan sebuah deklarasi yang bernama deklarasi balfour. Nama Deklarasi Balfour dipergunakan pada 2 pernyataan kebijakan kunci pemerintahan Inggris yang dihubungkan dengan negarawan konservatif Arthur Balfour.
Dalam surat deklarasi balfour tersebut, menyatakan Inggris mendukung aspirasi Zionis dengan memfasilitasi pembentukan sebuah rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di tanah Palestina. Dan menyatakan bahwa Inggris juga akan menjadi pelindung Zionisme, penandatanganan Balfour adalah suatu penyeselesaian yang ditunggu setelah melewati proses 20 tahun lamanya. Deklarasi Balfour pula memimpin Liga Bangsa-Bangsa untuk mempercayai Inggris dengan Mandat Palestina pada 1922.
Begini isi deklarasi balfour :
Kantor Luar Negeri
2 November 1917
Yang Terhormat Lord Rothschild,
Saya dengan senang hati menyampaikan kepada Anda, atas nama Pemerintah Yang Mulia, deklarasi simpati terhadap aspirasi Zionis Yahudi yang telah diajukan dan disetujui oleh Kabinet.
“Pemerintah Yang Mulia mendukung dengan senang hati Palestina sebagai sebuah kampung halaman bagi orang-orang Yahudi. Dan Pemerintah Yang Mulia akan menggunakan upaya terbaik mereka untuk memudahkan tercapainya tujuan ini. Sudah dipahami dengan jelas tidak akan dilakukan hal yang mungkin merugikan hak masyarakat sipil dan agama atau non Yahudi di Palestina, atau hak-hak dan status politis yang dimiliki orang Yahudi di negara lain.”
Saya berterima kasih jika anda dapat menyampaikan deklarasi ini untuk diketahui oleh Federasi Zionis.
Hormat saya,
Arthur James Balfour
Deklarasi Balfour ini sangat disambut dengan suka cita oleh Yahudi Zionis. Perjuangan jangka panjang ratusan bahkan ribuan tahun yang mereka perjuangkan akhirnya menampakkan hasil. Segala konspirasi kecurangan yang tertata rapi selama ini ternyata melahirkan fakta dejure sebagai tonggak awal berdirinya negara Zionis Israel dan lebih tepatnya penjajahan kemanusian.
Memang begitu jelas keberhasilan Yahudi mempengaruhi Inggris, yang dijadikan jembatan oleh mereka untuk menuju tujuan besar merebut tanah Palestina. Dan begitu jelas pula kesadisan Zionis Israel, Israel yang telah membunuh, membantai warga sipil dan anak anak palestina, dunia telah dapat melihat dengan penglihatan yang jujur dan jelas bahwa alasan mereka untuk menyerang palestina.
Dan sungguh mereka telah melakukan pertentangan dengan deklarasi itu. Negara yahudi tersebut secara terang terangan merampas hak hak non yahudi di Palestina dan “memaksa” orang yahudi lain dibeberapa negara dalam kisaran waktu 1920an-1940an untuk berimigrasi ke palestina.
Jadi, jika memang deklarasi balfour berfungsi untuk melegalkan rencana mereka menduduki tanah palestina, sebenarnya merekapun tidak mentaati deklarasi tersebut. Hal yang tidak aneh memang bagi sifat dan watak orang Yahudi yang memang tidak pernah tunduk dalam bentuk perjanjian apapun. Deklarasi ini hanyalah pelegalan untuk menjajah negara Palestina.
Dalam proses penguasaan Palestina, Yahudi telah melakukan semua tindakan dan genosida yang sangat kejam yang tidak pernah dilakukan dalam sejarah manusia. Sejak awal hingga saat ini, Israel yang bermodalkan kecurangan dan kekejaman telah melakukan pembasmian terhadap rakyat Palestina tanpa adanya legalitas yang bisa dijadikan alasan untuk membenarkan perbuatan mereka tersebut.
Wallahu’alam bishawab.
(Ummay Nur Farah/SSP)
Baca Juga: Terorisme Dalam Agama Islam