Sederhanakanlah. Keberkahan tidak membutuhkan banyak hal. Dakwah tidak memerlukan berbagai hal yang terlampau berlebih. Karena kita tahu, sesuatu yang berlebihan tidak akan pernah menjadi baik bahkan untuk suatu kebaikan itu sendiri.
Seseorang berkata bahwa ia merasa tidak mempunyai kemampuan untuk berdakwah, karena dia bukan seorang yang faqih dan bukan orang yang tahu banyak tentang metode dakwah.
Dakwah yang kita jalani hari ini adalah dakwah yang pernah dilakukan di zaman-zaman sebelum kita. Dan tidak akan pernah berubah. Dakwah kita hanya membutuhkan apa yang benar-benar dibutuhkan. Kita tidak harus membutuhkan ruangan yang sangat luas untuk menyampaikan dakwah kebanyak orang. Karena untuk apa teknologi informasi berkembang ?
Kita tidak membutuhkan kegiatan dakwah yang wah untuk menarik minat orang-orang. Karena yang dibutuhkan adalah isi bukan pengisi. Sebab, walau dakwah mengharuskan pengorbanan harta, tidak semua pendakwah dikaruniai harta yang berlebih. Begitu juga target yang patut kita dakwahi.
Maka, sekalipun kita hanya tersenyum pada wajah orang lain, maka pahala dakwah dapat pula kita raih. Bagaimana jika setiap muslim mau memberi senyum tatkala bertemu dengan sesama ? tentu kita akan menjumpai sebuah masyarakat yang berwajah cerah-ceria dan saling mencintai. Inilah barakah dari sebuah senyuman tulus. Seperti yang tersabda dari baginda Rasulullah saw;
“Senyummu pada wajah saudaramu adalah sedekah.”
Masih dalam nada yang sama, Imam Muslim pernah meriwayatkan dari Rasulullah bahwa;
“Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain ada enam: jika bertemu maka berilah salam, jika tidak kelihatan maka cari tahulah, jika sakit maka jenguklah, jika mengundang maka penuhilah, jika bersin dan mengucapkan hamdalah maka jawablah, dan jika meninggal dunia maka hantarkanlah (ke pemakaman).”
Dakwah kita ukurlah dengan kecukupan. Karena jika berlebih boleh jadi itu merupakan ujian bagi kita. Dan bila kita diuji dengan begitu banyak kebaikan, semoga hati kita memiliki perasaan yang lurus. Perasaan yang tidak mudah berubah hanya karena kebaikan-kebaikan di sekitar kita.
Semoga dengan bercukup-cukupnya dakwah kita, lebih banyak keberkahan yang Engkau beri di dalamnya.
(M. Azzam/Cordofa)