Kabar Terbaru

Dakwah bukan hanya di atas mimbar

 

Oleh : Muhammad Aris Alwi Rilangi
(Dai Cordofa)

Hari itu tepatnya hari Senin, 21 September 2020, dari pukul 15.00 wib gunung salak diguyur hujan yang cukup lebat, sehingga menimbulkan beberapa titik longsor di puncak gunung salak, tepat pada pukul 16.30 Wib air yg begitu besar sampai di lereng gunung salak tepatnya di Kp. Cibuntu, Desa Pesawahan, Kecamatan Cicurug Sukabumi Jawa Barat, dimana perkampungan warga yg berada pada tepi sungai kecil yg hanya memiliki lebar 4 meter dan berkedalaman 3 meter, sementara jutaan liter air tumpah dari puncak gunung salak, sehingga menimbulkan banjir bandang yg menghantam perkampungan warga sekitar kampung Cibuntu, ada 3 rumah dan 1 mushollah yg terbawa derasnya banjir bandang, serta 200 lebih rumah yg terendam lumpur serta bongkahan balok kayu yang tentunya besar bahkan diperkirakan ada pohon kayu yg berdiameter 1 meter, sontak sore Senin itu kampung Cibuntu berubah menjadi lautan air yang bercampur lumpur, pasir dan bongkahan kayu.

Pada selasa pagi, 22 September 2020, pukul 03.30 wib team DMC Dompet Dhuafa tiba di lokasi untuk evakuasi korban, membantu warga yang luka-luka akibat terbawa arus, terdapat 3 orang yang meninggal dalam musibah ini, Alhamdulillah salah satu Dai Cordofa Ustadz. Muhammad Aris Alwi turut mengambil peran di pagi hari membantu warga serta ratusan relawan SAR membersihkan lumpur dan bongkahan kayu yang menutupi jalan, sungai, serta rumah-rumah warga

Dihari pertama, para relawan SAR belum berhasil membongkar bongkahan kayu yang menutupi jalan serta sungai, karena minimnya alat hanya menggunakan tenaga biasa, Alhamdulillah pada hari kedua pemerintah setempat mendatangkan alat berat untuk mengangkat lumpur serta bongkahan kayu tersebut.

Dihari kedua, Team Cordofa menurunkan 3 orang dai muda Naufal, Anggi dan Riko, untuk membantu team yang sudah ada di lapangan dari hari pertama, semangat dai muda ini sudah sepatutnya diacungkan jempol, bagaimana tidak para da’i muda yg selama ini tidak pernah memegang cangkul, harus bisa menggunakan cangkul untuk mengangkat lumpur yang masih menumpuk di rumah warga yang terdampak.

Semoga kejadian musibah banjir bandang yang menimpa warga Kp. Cibuntu, Cicurug Sukabumi, dapat kita ambil hikmahnya dengan menjaga alam ini, tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon secara liar, dan lain-lain yg bisa membuat alam ini tidak nyaman, serta satu poin yang harus kita pahami bersama bahwa seorang Da’i bukan hanya piawai diatas mimbar namun harus sigap dalam kondisi apapun salah satunya terjun langsung dalam peran kamanusiaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *