Pada Ahad (23/10), tim Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) yang dipimpin oleh Ust. Imam Alfaruq tiba di Pulau Lembata dengan membawa misi “Meretas Dakwah Melintas Batas”, demi menebar manfaat untuk umat yang berlandaskan “khairukum manta’allamalqur’ana wa’allamahu”.
Lembata adalah Kabupaten yang baru memekarkan diri dari Kabupaten Flores Timur di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 1999. Ia terletak di antara Pulau Pantar Kabupaten Alor dan Kabupaten Flores Timur.
Menuju Pulau Indonesia bagian timur itu harus menempuh perjalanan menggunakan pesawat Poker 50 TransNusa sekira 50 menit dari Bandara Internasional Eltari dan bertepi di Bandara Wunopito, Lewoleba. Di tengah perjalanan, tim Cordofa dapat menyaksikan betapa indahnya alam ciptaan Allah dari balik jendela pesawat, di sana tersebar pulau-pulau kecil yang seolah mengapung di permukaan laut.
Di Bandara Wunopito, tim Cordofa dijemput oleh panitia lokal, Ust. Sudirman Lamadike, untuk melanjutkan perjalanan ke Kedang, dimana tempat kegiatan pelatihan membaca Al-Qur’an akan dilaksanakan. Perjalanan selama 3 jam menuju lokasi pelatihan, menggunakan mobil travel sewaan, harus mengarungi jalan berbelok tajam dan naik turun bukit, bahkan sesekali tercebur ke dalam kali yang berlumpur karena jembatan roboh. Namun perjalanan di antara perjalanan terjal itu, alam menyuguhkan keindahan pemandangan yang dapat dinikmati oleh tim Cordofa hingga mengobati lelah dan letih.
Sesampainya di Kedang, tim Cordofa dikejutkan oleh penyambutan luar biasa dari penduduk Kampung Desa Atuwalupang, Kecamatan Buyasuri, bersama ratusan santri dari Pondok Pesantren Manahil al-Irfan di bawah pimpinan Ust. H. Muhammad H. Mahmud, Lc.
Hal mengujutkan lainnya adalah ketika turun dari mobil langsung disapa hangat dengan salam oleh para sesepuh kampung yang sudah berdiri berjajar di pinggir jalan. Seusai tim Cordofa menjawab salam dan menyalami mereka satu persatu, dilanjutkan dengan pengalungan secara adatiyah oleh petuah kampung sembari diiringi dengan sentuhan alat musik tradisional yang mengundang haru, air pun mengalir tak terasa dari kelopak mata.
Penyambutan kepada para tamu dilanjutkan dengan tarian adat bagi orang yang baru pertama masuk ke kampung tersebut. Sambutan itu dilakukan sepanjang jalan menuju Aula Pondok Pesantren Manahil al-Irfan, sebuah Aula yang dibangun dalam waktu 3 hari berdinding belahan bambu dan beberapa lembaran spanduk bekas untuk tempat pelatihan. Karena lokasinya merupakan pondok tempat bemenimba ilmu agama, maka para santri pun tidak mau kalah dalam menyambut tim Cordofa, mereka bebaris rapi menggunakan pakaian koko putih dan berjilbab putih mengiringi tamu, membuat suasana semakin haru dan memompa derasnya air mata.
Begitu tiba di Aula, acara penyambutan berganti menjadi formal yang dipimpin oleh MC dari kalangan santri dengan menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris, menjadikan sebuah penampakan yang memukau pada para hadirin. Di balik bukit dan di perkampungan yang jauh dari kota serta kecanggihan teknologi, tersimpan banyak kader-kader Islam yang lahir dan tumbuh di sana.
Acara pun dibuka dengan sambutan dari Pimpinan Pondok Pesantren, Ust. H. Muhammad H. Mahmud, Lc. Dalam sambutannya Beliau mengucapkan terima kasih dan berharap semoga dengan kehadiran tim Cordofa ini dapat memberikan kejutan-kejutan juga bagi warga pesantren di wilayah ini. Sedangkan Kepala Desa Atuwalupang dalam sambutannya menyampaikan selamat datang dan mengucapkan terima kasih kepada tim Cordofa yang telah berkenan hadir di Desanya untuk mencerdaskan Ibu-ibu melalui Program Amazing Muslimah dan Dauroh Muwajjih Forum Halaqah Qur’an ini. Ada harapan besar dalam sambutan Kepala Desa Atuwalupang, semoga kehadiran tim Cordofa ini dapat membangkitkan semangat Ibu-ibu diwilayahnya untuk terus belajar al-Qur’an dan semoga mereka dapat mengajarkannya kepada anak-anak dan orang lain. Pada akhir sambutannya, beliau meminta maaf sebab di desanya itu tidak ada air bersih, dan warga harus mengambil air di kali yang jaraknya kurang lebih 3 KM dari kampung, sehingga para tamu selama di desanya tidak bisa mandi setiap hari.
Kehadiran tim Cordofa sangat dinantikan oleh para santri Pondok Pesantren Manahil al-Irfan, sehingga sesampainya di lokasi, tim Cordofa tidak bisa langsung istirahat, tetapi harus lanjut mengisi training motivasi kepada para santri selepas shalat Isya dan makan malam. Kegiatan malam hari bersama para santri pun berjalan dengan amat khusyu’ hingga pukul 22.30 WITA.
Kabupaten Lembata merupakan salah satu target wilayah dakwah Cordofa dan merupakan salah satu wilayah destinasi intervensi dakwah dari sekian titik di Nusantara dalam rangka membumikan al-Qur’an melalui Program Amazing Muslimah yang disampaikan oleh Ustadz Imam Alfaruq selaku trainer. Program ini adalah gerakan membebaskan Muslimah Indonesia dari buta huruf al-Qur’an, mulai dari awal mengenai huruf hijaiyah, hingga bisa dengan lancar membaca al-Qur’an.
Pada pelaksanaanya, para peserta Dauroh Muwajjih Forum Halaqah Qur’an maupun peserta Training Amazing Muslimah sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan tersebut. Seperti yang dituturkan oleh Ibu Siti Nafsiah dan Ibu Latipah Lalang di sela-sela pelatihan, bahwa mereka merindukan suasana dalam forum seperti ini.
“Setelah bekerja mencari hidup untuk kebutuhan sehari-hari serasa capek dan lelah, tapi kehadiran Bapak-bapak sangat membahagiakan kami. Kami sangat senang dengan motivasi yang bapak H. Ahmad Fauzi Qosim berikan. Dan kami juga sangat bahagia diajar langsung oleh Ust. Imam Alfaruq ini. Kami merasa seperti berada dalam televisi. Seperti acara-acara ceramah di TV itu,” ujar Ibu Siti dan Latipah yang saling melengkapi kata.
Hal serupa diutarakan oleh Ibu Nur Jamilah, salah satu peserta Dauroh Muwajjih.
“Kami sangat berharap agar Bapak-bapak dari Dompet Dhuafa bisa mengadakan kegiatan semacam ini lagi di waktu-waktu yang akan datang, sehingga kami lebih mengerti dan memahaminya. Walaupun kami sudah bisa membaca al-Qur’an dan selama ini kami mengajarkan para santri dan anak-anak kami, tetapi ternyata setelah mengikuti pelatihan ini kami merasa betul bahwa kami belum ada apa-apanya dalam memahami al-Qur’an ini,” tuturnya.
Para peserta Program Amazing Muslimah di Pulau Lembata berharap kegiatan pelatihan membaca al-Qur’an perlu diadakan lagi, sebab jika hanya dalam beberapa hari saja pelatihan masih terasa belum pandai. Sebagian dari peserta mengutarakan materi yang disampaikan adalah sesuatu baru dan sangat bermanfaat.
“Seperti bacaan-bacaan gharib dalam al-Qur’an ini juga kami baru tahu dan dengan diajarkan begini kami jadi mengerti,” ujar salah satu peserta.
Program Amazing Muslimah bukan hanya sekadar One Day Training, tetapi akan berlangsungSecara berkala untuk para peserta (muslimah) yang tengah belajar membaca al-Qur’an dengan dibimbing langsung oleh para Muwajjih yang telah mendapatkan pelatihan khusus oleh tim Cordofa. (Rahman Shaleh/Cordofa NTT).
One thought on “Dakwah Amazing Muslimah Lembata Flores dan Kejutannya”