Jakarta Selatan – Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) menyelenggarakan Stadium General sebagai pembuka rangkaian kegiatan Capacity Building untuk Dai Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) untuk Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa di Hotel Ibis Cilandak, Senin (23/10).
Acara yang digelar sampai hari Ahad mendatang tersebut dihadiri oleh Ketua Yayasan Pengurus Dompet Dhuafa Republika Bapak Rahmad Ridwan, Direktur Layanan Dakwah, Budaya, dan Lingkungan KH Ahmad Shonhaji, General Manager (GM) Layanan Dakwah, Budaya, dan Lingkungan Ustadz Herman Budianto, Senior Officer Layanan Dakwah Ustadz Ahmad Pranggono beserta jajaran pimpinan Cordofa.
Hadir sebagai peserta sebanyak 80 orang yang merupakan gabungan Dai Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa yang berasal dari 13 provinsi dan Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa yang didatangkan dari 20 provinsi.
Stadium General ini mengangkat tema “Meneguhkan Kembali Dakwah Transformatif Dompet Dhuafa” yang bertujuan untuk mengingatkan para dai terkait perbedaan Dompet Dhuafa dengan lembaga lain yang serupa yakni menjadi pelengkap dalam menjalankan peran pemecah permasalahan masyarakat, menurut pernyataan Ustadz Ahmad Pranggono yang akrab disapa Ustadz AP.
Ustadz Herman menekankan penugasan dakwah para dai ke berbagai daerah terutama pelosok membawa misi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat dan menjadi ujung tombak dalam mewakili Dompet Dhuafa membangun sinergi dengan pihak lain yang berada di daerah setempat.
“Di era modern, dengan tantangan-tantangan yang semakin tumbuh, kita hadir, menjadi tokoh-tokoh yang luar biasa di masyarakat, menunjukkan segala macam keahlian,” kata Ustadz Herman.
Sementara itu, KH Shonhaji mengajak para dai agar melakukan transformasi atau shifting dalam implementasi dakwah dengan memanfaatkan digitalisasi. Tidak hanya menyiapkan konten yang dapat diterima oleh kalangan mayoritas pengguna media sosial, tetapi juga sesuai kadar kemampuan penerima.
“Bergabung bersama Dai Cordofa Dompet Dhuafa kita menyelesaikan persoalan keumatan, melihat situasi kondisi masyarakat untuk bisa diberdayakan, dai harus bisa memberdayakan,” terang KH Shonhaji.
Bapak Rahmad Riyadi sendiri mengajak segenap peserta merefleksikan tujuan perjalanan Dompet Dhuafa sejak kelahirannya hingga kini telah berusia 30 tahun. Dompet Dhuafa mengedepankan 5 pilar program yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, serta dakwah dan budaya.
“Hari ini kita melakukan konsolidasi bagaimana kita bisa membawa misi dakwah kita rahmatan lil alamin, dan bisa mencerahkan umat sehingga fenomena-fenomena yang ada di masyarakat bisa kita atasi bersama, dan menjadikan negara ini baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ucap Bapak Rahmad Riyadi.
Di luar sesi Stadium General, para dai mempelajari materi tentang Logical Framework Approach yang dibawakan oleh tim trainer IMZ Consulting. Mereka dibekali keterampilan bagaimana menyusun pohon masalah dan pohon tujuan dengan menerapkan kerangka logis yang terdiri dari masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), dan tujuan (goal) yang akan diimplementasikan di lokasi penugasan pemberdayaan maupun kemualafan.
Sebelum penyampaian sambutan dari para pimpinan, dihadirkan penampilan budaya dari silat Jampang yang menjadi binaan Dompet Dhuafa. Pembawa acara dibawakan oleh Officer Dakwah Internasional Dompet Dhuafa Ustadz Totok Hadi, pembacaan tilawah Alquran dari peserta Ustadzah Sri Rusmin daiyah di NTT, serta doa pembuka oleh Ustadz AP yang memohon kelancaran dan keberkahan rangkaian acara juga tak lupa meminta pertolongan untuk saudara-saudara di Palestina.
Cordofa menggelar kegiatan Capacity Building Dai Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa yang mengusung tema “Meningkatkan Pelayanan dan Kepedulian Umat” dan Rakernas Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa bertemakan “Peningkatan Refleksi Layanan Dakwah di Nusantara”.
Acara ini dikemas dalam sejumlah sesi selama satu pekan sampai 29 Oktober mendatang yang diikuti sebanyak 80 orang gabungan dari Dai Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa yang berasal dari 13 provinsi dan Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa yang didatangkan dari 20 provinsi.***