Manusia merupakan hamba Allah Swt yang lemah. Hal ini terbukti dengan tidak berdayanya kita disaat kita sendiri, dan lemahnya pengendalian nafsu saat godaan datang. Allah Swt sebagai pencipta manusia mengetahui kelemahan setiap hambanya dengan sangat jelas. Sehingga, Allah Swt memberikan petunjuk ataupun arahan kepada setiap hambanya agar dapat menjalankan kehidupan dengan baik. Petunjuk yang Allah Swt berikan kepada hambanya agar dapat menyelesaikan kehidupan yang dijalankan dengan baik, sering kita sebut dengan hidayah.
Hidayah adalah sebuah kemuliaan bagi setiap hamba yang menerimanya. Karena hidayah hanya Allah Swt berikan kepada orang-orang yang berusaha untuk mencapainya. Cara mencapai suatu hidayah adalah dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt, memperbanyak ibadah, memperbanyak membaca dan memahami Al-Qur’an dan melakukan kebaikan-kebaikan lainnya. Karena hidayah hanya diberikan kepada orang yang menjemputnya, maka terdapat ciri-ciri bagi orang yang menerimanya. Adapun ciri-ciri dari seseorang yang menerima hidayah dari Allah Swt adalah,
- Dimudahkan dalam melaksanakan setiap ibadah
ومَا أُمِرُوْا إِلاَّ لِيَعْبُدُوْا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَاءَ
“ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus. “ (Al-Bayyinah : 5)
- Hati yang bergetar saat dibacakan ayat-ayat Allah Swt
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. “ (QS. Al-Anfal : 2)
- Menjauh dari perbuatan maksiat
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولاً وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيداً
“ Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. “ (QS. An – Nisa : 79)
- Memperbanyak sedekah
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَـــافِينَ عَنِ النَّــاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُـحْسِنِــينَ
“ (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) pada saat sarrâ’ (senang) dan pada saat dlarrâ’(susah), dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134)
- Istiqamah dalam kebaikan
وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنْتُمْ تُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ آيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ ۗ وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“ Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali Imran : 3)
Hidayah merupakan sebuah kemuliaan bagi penerimanya dari Allah Swt. Karena hidayah merupakan petunjuk untuk menjalani kehidupan di dunia, dan saat hidayah itu didapatkan maka akan mudah bagi penerimanya untuk mendapatkan kehidupan akhirat yang diinginkan. Maka dari itu, dari sekarang perbanyaklah melakukan ibadah yang akan menjadi sebab dari turunnya hidayah bagi kita semua.