Sekitar satu pekan harus keluar masuk hutan mencari orang-orang suku terasing Togutil yang sudah masuk Islam. Setelah berjumpa, saya menyaksikan beberapa orang perempuan (muslimah) sudah ada yang mengenakan jilbab. Dan laki-laki pun sudah mulai mendirikan shalat jumat di Masjid kampung orang Islam. Mereka menempuh perjalanan ke Masjid sekitar 30Km dengan berjalan kaki. Tak jarang orang-orang kampung Islam pun merasa heran dan bersyukur dengan keimanan suku terasing Togutil yang rela berpergian jauh hanya untuk shalat di Masjid.
Pada bulan suci ini—Ramadhan—sebagian mereka sudah ikut berpuasa walau belum mengenal waktu sahur dan berbuka sesuai jadwal. Mereka hanya tahu waktu sudah malam dan sudah pagi.
Ustadz Nurhadi, salah seorang Dai Pedalaman Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) mengabdi di Kampung Islam, Desa Wasileo, Kec. Amatan Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur, menyelenggarakan buka bersama dengan masyarakat pedalaman Halmahera dan Muallaf. Dalam acara tersebut, ada sekitar 60 orang warga Kampung Islam mengikuti acara ini, dan 40 orang Muallaf dari suku terasing Togutil.
Kegiatan itu juga dihadiri oleh warga suku yang belum memeluk agama Islam, dan mereka merasa tertarik untuk masuk Islam. Sebanyak 20 orang menyatakan sehabis puasa mereka siap untuk masuk Islam. (Cordofa/Nurhadi)
Baca Juga: Kisah Mantan Supir Yang Kini Menjadi Pejuang Muallaf Di Suku Dayak