Kabar Terbaru

Bismillah, Cerminan Adab Seorang Muslim

keutamaan Basmalah, adab seorang muslim

Sebelum kita membahas artikel ini lebih jauh, mari kita mulakan dengan membaca

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”

Ya, kalimat tersebut sudah sangat akrab di telinga setiap muslim. Dari sejak kecil, orang tua selalu mengajarkan membaca kalimat ini ketika memulai suatu pekerjaan. Masih terngiang ketika seorang  ibu  selalu menegur sang anak jika melalaikan kalimat tersebut. “Sudah baca Bismillah belum, nak ?” “Makan kok ga baca Bismillah sih ?” “Tidur ko ga baca Bismillah sih ?” Begitulah teguran hangat sang ibu untuk anak yang sangat dicintainya.

Begitu kuatnya keinginan sang ibu agar sang anak terbiasa membaca Basmalah setiap memulai aktifitas. Apakah yang melatar belakangi keinginannya?

Semua kyai, ulama, syaikh, ustadz pasti mengetahui bahwa ada satu hadis Rasulullah SAW tentang keutamaan Basmalah. Tapi, apakah sudah bisa dipastikan bahwa sang ibu tadi juga tahu hadis tersebut? Apakah sang ibu hafal? Apakah juga tahu terjemah dan tafsirnya? Belum tentu!
Sang Ibu hanya ingin anaknya dekat dengan Allah dan selalu terhubung kepada-Nya dengan selalu menyebut nama-Nya Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang! Sang ibu tadi hanya kenal memasak, belanja kebutuhan rumah tangga, membersihkan rumah dan mendidik anak-anaknya saja.
Dia tidak kenal kitab-kitab kuning yang dikaji oleh para santri selama bertahun-tahun. Dia bukanlah seorang kyai atau ustadz yang sering diundang ceramah kemana-mana! Tapi lihatlah, dia melakukan salah satu amalan hebat, walaupun tidak tahu dalilnya dibandingkan kita yang sering membuka kajian via Youtube dan sosmed.

Keutamaan Basmalah

Sebetulnya ibu tadi sedang mengamalkan hadis Rasulullah SAW tentang keutamaan Basmalah. Hadis ini sudah sangat terkenal di kalangan ulama dan santri. Hadis tersebut bisa ditemukan di dalam kitab Al Jami’ As-Shaghir karya Al Imam Al Hafizh As-Suyuthi:

كلُّ أمرٍ ذي بالٍ لا يبدأُ فيهِ ب ( بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ) أقطَعُ

 “Setiap pekerjaan penting yang tidak dimulai dengan Bismillahir Rahmanir Rahim (maka) terputus.”

Terputus apanya? Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan makna terputus dalam hadis tersebut. Ada yang mengartikan “terputus dari rahmat Allah”, “terputus dari mendapat berkah”, terputus dari pertologan Allah,” dan lain-lain.

Artinya, jika tidak dimulai dengan basmalah, maka pekerjaan yang kita lakukan tidak ada berkahnya ! Tidak ada rahmat dari-Nya! Tidak ada pertolongan dari-Nya!

Terlepas dari makna hadis tersebut, ada satu lagi yang mungkin kita lalaikan. Semua yang ada di langit dan di bumi ini hakikatnya milik Allah. Kita hanya diizinkan menggunakannya saja. Kita hanya dipinjami oleh Allah untuk menggunakan apapun yang kita miliki di atas kertas !

Alangkah pantasnya jika kita menggunakan apa yang Allah pinjamkan jika kita menyebut Nama-Nya melalui Bismillah!

Alangkah pantasnya jika kita makan, minum, tidur, naik kendaraan dengan menyebut nama-Nya melalui Bismillah!

Singkatnya, bukan hanya berkah yang diperoleh. Melalui Bismillah, seorang hamba akan selalu terhubung dengan Allah. Melalui Bismillah, seorang hamba dinilai memiliki adab yang sangat tinggi karena ia selalu meminta izin kepada Allah untuk menggunakan nikmat dari-Nya.

Satu hal lagi yang menjadi catatan kita, untuk selalu terkoneksi dengan Allah tidak harus menjadi ustadz, kyai atau syeikh. Cukup membiasakan Basmalah sudah pasti terhubung dengan-Nya.

Ternyata, Bismillah itu penting!

Wallahu A’lam.

Tim Cordofa

 

Foto: Pixabay

 

Baca Juga: Tengok Lagi Rumah Kita !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *