Kabar Terbaru

Bersantai dalam Perjuangan Dakwah

rahasia zuhud, rahasia zuhud hasan al basri

Suatu ketika, Hasan Al Basri pernah ditanya tentang rahasia zuhudnya di dunia ? maka ia pun menjawab;

“Aku tahu rezekiku tidak akan diambil orang, karenanya hatiku selalu tenang. Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan orang, bersebabnya aku sibuk berjuang. Aku tahu Allah selalu memperhatikanku, karena itulah aku malu jika Allah melihatku sedang dalam maksiat. Dan aku tahu kematianku sudah menunggu, bersebab itulah aku selalu menambah bekal untuk hari pertemuanku dengan Allah.”

Waktu yang tepat adalah tepat menurut perhitungan sang Maha Penguasa Waktu. Aku dan mungkin kita semua selalu dibuat gelisah oleh waktu. Merasa tidak berdaya karena waktu terus-menerus mempermainkan kekhawatiran kita.

Waktu tidak mengenal kata tunggu. Ia terus berjalan ke depan, meski dicaci dan dimaki, dibenci. Ia tidak peduli. Karena ia berjalan dengan irama pasti.

Hasan Al Basri, rahimahullah, memberi pesan bahwa jangan sampai tertipu dengan usia muda. Karena syarat mati tidak harus tua.

Jangan terperdaya dengan tubuh sehat. Karena sakit bukan syarat menjadi mati.

Jangan terperdaya dengan harta kekayaan. Karena mati, tidak peduli seberapa banyak harta yang kamu simpan.

Ya, sebagaimana waktu, kematian juga tidak mengenal kata tunggu. Dan meski kematian terbatas oleh waktu yang tergariskan, kita tidak bisa meminta waktu mempercepat atau memperlambat datangnya. Sekali waktu terlewati, hilang sudah semua. Kini pun berubah menjadi lalu.

“Waktu yang kusesali adalah jika pagi hingga matahari terbenam, amalku tidak bertambah sedikitpun, padahal aku tahu saat ini umurku terus berkurang.” begitu kiranya Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu memberi nasihat.

Teruslah berbuat baik kapan dan dimana saja terada waktu yang bersisa. Berniat untuk menjadi manusia yang baik, memberi nasihat-nasihat yang baik, meski tidak banyak orang yang mengenalimu atau mendengarkan ucapmu.

Cukuplah Allah yang mengetahuimu lebih dari siapapun.

Jadilah bagai jantung yang tak terlihat, tetatpi terus berdenyut setiap saat. Cobalah untuk terus berkarya dan menebar manfaat, bagi dirimu dan juga sekitarmu sampai tiba waktu yang sudah dijanjikan. (M. Azzam/Cordofa)

Baca Juga: Fatimah Al Fihri: Aku Bukan Membangun Masjid, Ini Jantung Peradaban Islam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *