Kabar Terbaru

Berjudi Sejak Usia Dini

Berjudi Sejak Usia Dini

Bermain merupakan kebutuhan anak-anak. Apapun bisa dimainkan anak-anak, dari mulai kaleng bekas sampai drone mahal. Bermain merupakan salah satu cara alami untuk meningkatkan kecerdasan, ketangkasan dan kecakapan bersosialisasi.

Pada prinsipnya, mainan apa saja tidak ada yang dilarang kecuali permainan berbahaya, berpotensi merusak mental, merusak otak dan perjudian.

Perjudian? Masa sih? Apa ada mainan anak yang mengadung perjudian?

Baiklah, satu pertanyaan sederhana, pernahkah kita bertaruh di masa anak-anak? Ya, walaupun hadiahnya cuma dua butir permen. Ingatkah ketika dengan keyakinan membara kita mengatakan kepada lawan taruhan teman kecil kita, “Pasti yang menang Argentina! Berani ga taroan goceng?”

Sebetulnya bukan hanya taruhan. Ada beberapa permainan berbayar yang mengandung perjudian yang mungkin dulu tidak kita sadari. Masih ingatkah ketika kita menukar uang Rp. 1.000,- dengan gambaran plus dua butir permen cicak yang dibaliknya ada nomor yang ditukarkan dengan mangkok, gelas, jepit rambut atau mobil-mobilan? Dan masih banyak permainan berbayar lainnya yang ternyata itu adalah judi.

Pertanyaan berikutnya, mengapa permainan-permainan itu sangat umum saat kita kecil? Mengapa orang tua kita atau guru kita tidak menegur atau melarang? Mengapa para penjual kok tega-teganya seperti itu ?

Jawabannya variatif. Bisa jadi orang tua kita tidak tahu bahwa permainan itu adalah judi karena minimnya pengajian yang diadakan di masjid.  Atau kemungkinan guru kita terlalu memaklumi bahwa kita masih anak-anak. Atau bisa jadi penjual tidak peduli, yang penting jualannya laku!

Pertanyaan berikutnya, jika sekarang kita sudah sadar bahwa ada beberapa permainan anak yang mengandung unsur perjudian, relakah anak-anak kita melakukan hal yang sama? Tentu tidak bukan? Tentu Anda merasa khawatir jika nanti menjadi kebiasaan mereka sampai tua. Jika demikian, perhatikanlah permainan anak kita lebih teliti!

Coba perhatikan sekali lagi permainan anak yang ada di Mall misalnya khususnya Game Center! Kita sudah tahu kaidah perjudian kan? Jika ada satu permainan yang inti atau ujung-ujungnya mengundi nasib, ya sudah pasti judi!

Coba perhatikan permainan Catut Boneka, Piringan Angka dan beberapa permainan mengundi nasib lainnya. Lihatlah betapa gembiranya anak kita saat boneka tersebut berhasil diambilnya! Perhatikanlah bagaimana semangat mereka ketika nasib belum berpihak kepada mereka.
Entah sudah berapa keping koin yang mereka terus masukkan demi memeroleh kepuasaan yang mereka dapatkan! Lihatlah semangat mereka berjudi tanpa sadar! Dan entah sadar atau tidak kita ikut tertawa di saat mereka menang berjudi! Ya, berjudi tanpa sadar sejak usia dini dan kita turut andil mendukungnya, Na’udzu Billah !

Sudahlah, Stop!

Wahai para guru di sekolah, tinjaulah kantin sekolah dan pastikan tidak ada permainan yang mengandung judi! Wahai para ayah dan ibu, arahkanlah anak-anak kalian agar tidak bermain dengan permainan yang ada unsur judi.
Jika anakmu terus menangis karena tidak engkau hiraukan permintaannya demi permainan itu, biarkanlah! Biarkanlah ia menangis saat itu daripada Dia dan Anda menangis di akhirat!

Ingat dan ingatkanlah terus bahaya perjudian sebagaimana yang Allah tegaskan di dalam Al-Qur’an:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْخَمْرُ وَٱلْمَيْسِرُ وَٱلْأَنصَابُ وَٱلْأَزْلَٰمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ ٱلشَّيْطَٰنِ فَٱجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.” (Q.S. Al-Maidah : 90)

Wallahu A’lam.
Tim Cordofa

 

Foto : Unsplash

 

Baca Juga: Ketika Anak-anak Berisik di Masjid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *