Duka mendalam diiringi dengan isak tangis sangat terlihat jelas oleh tim Barzah (Badan Pemulasaran Jenazah) Dompet Dhuafa di wajah kedua orang tua Hidayaturrahmah (24), anak mereka harus meninggal di usia yang masih sangat muda. Almarhumah merupakan Mahasiswi semester satu Pasca Sarjana UIN Jakarta yang wafat pada Senin (23/5) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat. Putri kedua dari pasangan Nanang (57) dan Suaebah (49) itu meninggal dunia setelah menjalani cuci darah selama satu tahun karena sakit komplikasi yang dideritanya.

Selama menjalani cuci darah selama satu tahun, Hidayaturrahmah tetap semangat menjalani aktivitasnya sebagai mahasisiwi. Ia tak kenal lelah belajar demi menggapai cita-citanya meski kondisi fisiknya didera penyakit yang mengharuskan dirinya harus lebih banyak beristirahat ketimbang beraktivitas.

Pada pukul 02.00 WIB (23/5) Hidayaturrahmah menghembuskan nafas terakhirnya di RSCM akibat sakit yang dideritanya. Setelah jenazah tiba di rumah duka di Komplek Ponpes Al-Mukhlisin Desa Cibentang Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor. Salah satu rekan kerja Ayahnya di pondok pesantren menghubungi Barzah Dompet Dhuafa untuk dapat mengantarkan almarhumah yang akan dimakamkan di kampung halamannya di Karawang Jawa Barat.

“Terimakasih kepada tim Barzah Dompet Dhuafa atas bantuan Mobil Jenazah ini, do’akan mudah-mudahan anak saya ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi-Nya”, Tutur Nanang dengan lirih.

Akhirnya Jenazah tiba di Kampung Halaman pada pukul 14.35 WIB pagi (23/5). Keluarga dan masyarakat telah siap menunggu kedatangan jenazah untuk disholatkan kemudian dikebumikan meskipun sebelumnya jenazah sudah disholatkan oleh para santri dan dewan guru Pondok Pesantren Al-Mukhlisin.

Bantuan layanan antar jenazah Barzah Dompet Dhuafa ini merupakan layanan gratis yang membebaskan biaya kepada keluarga duka. Mudah-mudahan layanan ini dapat memberikan manfaat lebih luas kepada masyarakat.