Kabar Terbaru

Bacaannya Kenapa Beda?

Assalamu’alaikum, Tim Asatidz Cordofa!

Maaf, saya bertanya mengenai bacaan Al-Qur’an. Suatu ketika saya mengikuti suatu acara. Dalam acara itu saya mendengar bacaan Al-Qur’an dari seorang Qari’ yang berbeda dengan bacaan Al-Qur’an yang kita biasa baca. Adapun bacaan berbeda yang sangat ingat seperti ini:

  • Pada surat At-Taubah ayat 128, لقد جاءكم , yang biasa kita baca “LAQODE JA’AKUM” dibaca oleh seorang Qari’ menjadi “LAQOJ JEE’AKUM”
  • Kata yang sama di atas ternyata diulang oleh sang Qari’ dengan bacaan yang juga berbeda menjadi “LAQODE JA’AKUMUU” bukan “LAQODE JA’AKUM”

Yang menjadi pertanyaan saya:

  • Mengapa Qari tersebut membaca dengan bacaan yang berbeda dengan yang biasa kita baca?
  • Apa tujuan qari tersebut melakukan hal demikian yang tentunya bisa membuat saya dan mungkin sebagian orang bingung?

Demikian pertanyaan saya. Saya sangat mengharapkan jawabannya untuk menghilangkan keraguan saya. Pernah saya tanyakan hal ini kepada guru Al-Qur’an saya, tapi sayangnya beliau tidak mampu menjawabnya dan menganjurkan saya untuk bertanya kepada yang lebih ahli.

Terima kasih.

Wassalam.

 

Jawaban :

Wa’alaikumussalam Wr. Wb.

Pertanyaan yang Anda sampaikan sebetulnya pertanyaan yang cukup berat, terutama bagi kaum muslimin yang masih awam. Jangankan yang masih awam, tidak semua ustadz mampu menjawab pertanyaan seperti ini. Bahasan untuk pertanyaan ini masuk pada fan Ilmu Qira’at.

Baiklah, sebelum kami menjawab inti pertanyaan Anda, kami akan lebih dahulu menyampaikan bahwa bacaan Al-Qur’an itu tidak hanya satu versi seperti bacaan yang diajarkan oleh guru-guru kita. Bacaan Al-Qur’an itu mempunyai banyak ragam yag semua bacaan tersebut adalah berdasarkan riwayat mutawattir dari Rasulullah SAW. Jibril mengajarkan bacaan Al-Qur’an kepada Rasulullah dengan ragam bacaan yang banyak. Apa hikmahnya? Dengan ragam bacaan yang banyak itulah nanti umatnya dibolehkan memilih ragam bacaan yang mudah bagi mereka.

Bacaan Al-Qur’an yang kita baca sehari-hari adalah bacaan Al-Qur’an yang sanadnya bersambung kepada Rasulullah SAW melalui jalur periwayatan Al-Imam Hafsh Ibn Sulaiman dari guru beliau, Al-Imam Ashim Ibn Abi An-Najuud Al-Kufi. Ada berapakah ragam bacaan Al-Quran? Ya tentu banyak, ada Qira’at Tujuh, 14 bahkan 20. Adapun yang paling umum dipelajari oleh kaum muslimin adalah Qira’at Tujuh atau yang dikenal dengan Qira’at Sab’ (القراءاب السبع). Qira’at sab’ adalah qiraat yang diriwayatkan oleh tujuh Imam Ahli Qira’at dengan para perawi-perawinya, sebagai berikut:[1]

  1. Al-Imam Nafi’ Ibn Abd Ar-Rahman Al-Laitsi. Qiraat ini dipopulerkan oleh dua orang perawi, yaitu Al-Imam Qalun Isa Ibn Maina dan Al-Imam Warsy Utsman Ibn Said Al-Mishri.
  2. Al-Imam Ibnu Katsir Abu ma’bad Abdullah Ibn Katsir Al-Makki. Qiraat ini dipopulerkan oleh dua orang perawi, yaitu Al-Imam Ahmad Ibn Muhammad Ibn Abdilah Ibn Al-Qasim Al-Bazzi dan Al-Imam Qanbul Muhammad Ibn Abd Ar-Rahman Ibn Muhammad Al-Makhzumi.
  3. Al-Imam Abu Amr Zaban Ibn Al-Ala Ibn Amar Al-Bashri. Qiraat ini dipopulerkan oleh Al-Imam Abu Umar Hafsh Ibn Umar Ad-Duri dan Al-Imam Shalih Ibn Ziyad As-Susi.
  4. Al-Imam Abdullah Ibnu Amir As-Syami. Qiraat ini dipopulerkan oleh Al-Imam Hisyam Ibn Amar Ibn Nashir As-Sulami dan Al-Imam Abdullah Ibn Ahmad Ibn Basyir Ibn Dzakwan.
  5. Al-Imam Abu Bakar Ashim Ibn Abi An-Najud Al-Kufi. Qiraat ini dipopulerkan oleh Al-Imam Abu Bakar Syu’bah Ibn Iyas dan Al-Imam Hafsh Ibn Sulaiman (inilah jalur periwayatan bacaan Al-Qur’an yang kita baca sehari-hari).
  6. Al-Imam Hamzah Ibn Habib Ibn Imarah Az-Zayyat. Qiraat ini dipopulerkan oleh Al-Imam Khalaf Ibn Hisyam dan Al-Imam Abu Isa Khallad Ibn Khalid.
  7. Al-Imam Ali Ibn Hamzah Al-Kisa’i. Qiraat ini dipopulerkan oleh Al-Imam Abul Harits Al-Marwazi dan Al-Imam Hafsh Ibn Umar Ad-Duri.

Adapun bacaan Qari seperti yang Anda tanyakan sebagai berikut:[2]

  • “LAQOJ JEE’AKUM” merupakan Qiraat Imam Hamzah Al-Kisa’I melalui riwayat Imam Khalaf dan Khallad. LAQOJ JEE’AKUM dibaca dengan meng-Idghamkan (memasukkan) huruf Dal Sukun ke dalam huruf Jim sehingga dibaca LAQOJ, kemudian meng-Imalahkan Jim Fathaah sehingga dibaca JEE’A.
  • Adapun LAQODE JAA’AKUMUU, merupakan bacaan Imam Nafi’ melalui riwayat Imam Qalun dengan memanjangkan Mim Jama’ketika washal sehingga dibacanya menjadi KUMUU. Bacaan tersebut juga merupakan bacaan (qira’at) Imam Ibnu Katsir melalui jalur periwayatan Imam Qanbul dan Al-Bazzi.

Tujuan Qari tersebut adalah untuk mengenalkan kepada kita bahwa bacaan Al-Qur’an tidaklah satu versi.

Demikian, semoga bermanfaat.

Wallahu A’lam.

Tim Cordofa


[1] Lihat Al-Mukarrar olehAl-Imam Abu Hafzh Umar Ibn Qasim Al-Mishri, Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah, Beirut: 2001, hal 18-25.
[2] Lihat Al-Mushaf Al-Quudus Bihamisyihi Faidh Al-Barakat Fi Sab’il Qiraat karya Hadhrat As-Syaikh Al-Muqri’ KH. Muhammad Arwani Amin, Maktabah Mubarakatun Thayyibah, Kudus: t.t. hal. 206.

 

Foto : Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *