Assalamu’alaikum Wr Wb.
Maaf, Pak Ustaz. Secara tidak sengaja saya melihat video seorang Ustaz yang mengatakan bahwa membaca sodaqollohul Azim setelah memabaca Al-Qur’an adalah bid’ah.
Terus terang video itu mengagetkan saya secara sedari kecil sampai umur saya menjelang 60 tahun ini saya selalu membaca kalimat tersebut setelah selesai membaca Al-Qur’an. Hal itu saya lakukan karena memang saya diajarkan demikian oleh guru ngaji dan hal itu diamalkan banyak orang.
Yang saya pahami bahwa bid’ah itu perkara yang sangat serius dan menyebabkan orang masuk neraka karena mengamalkannya.
Pertanyaan saya, apakah benar membaca sodaqollohul azim itu bid’ah? Apakah benar orang yang selesai membaca Al-Qur’an, bahkan mengkhatamkan Al-Qur’an tidak mendapatkan pahala sama sekali hanya karena membaca sodaqollauhul azim karena termasuk bid’ah? Apakah orang yang mengkhatamkan al-Qur’an menjadi masuk neraka karena membaca sodaqollohul azim?
Demikian dan terima kasih.
Wassalam.
Jawaban:
Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Selain membaca Al-Qur’an dengann kaidah tajwid dan mentadabburinya (membaca dengan merenungkan maknanya), seorang pembaca (qari’) juga disunahkan berinteraksi dengan Al-Qur’an.
Kesunahan tersebut berdasarkan hadis berikut:
ثُمَّ افْتَتَحَ آلَ عِمْرَانَ فَقَرَأَهَا يَقْرَأُ مُتَرَسِّلًا إِذَا مَرَّ بِآيَةٍ فِيهَا تَسْبِيحٌ سَبَّحَ وَإِذَا مَرَّ بِسُؤَالٍ سَأَلَ وَإِذَا مَرَّ بِتَعَوُّذٍ تَعَوَّذَ (رواه مسلم عن حذيفة).
Dari hadis ini, jelas sekali kita disunahkan berinteraksi dengan Al-Qur’an. lalu apa hubungannya dengan membaca shadaqallahul Azhim (صدق الله العظيم) ?
Baik, kalimat shadaqalahul azhim artinya Allah Yang Maha Agung (adalah) Maha Benar. Kalimat tersebut adalah kalimat tashdiq bagi orang-orang beriman. Artinya, kita membenarkan semua perkara yang datang dari Allah dan Rasulnya. Al-Qur’an adalah kalamullah dan kita wajib tashdiq terhadapnya. Singkatnya, membaca shadaqallahul azim setelah membaca Al-Qur’an artinya sang pembaca menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah:
- Benar-benar kalamullah, bukan perkataan manusia.
- Apa-apa yang disampaikan oleh Al-Qur’an adalah benar, tidak ada keraguan sedikitpun didalamnya.
- Bahwa Al-Qur’an benar-benar wahyu yang disampaikan oleh Allah kepada Rasulullah SAW dan tidak ada sedikitpun kesalahan dalam proses perwahyuan dan terjaga dari pemalsuan oleh siapapun walaupun Rasulullah SAW sudah wafat. Kemurnian Al-Qur’an akan terjaga sampai Hari Kiamat karena Allah sendiri yang menjaga kesuciannya.
ومن حرمته إذا انتهت قراءته أن يصدق ربه ، ويشهد بالبلاغ لرسوله – صلى الله عليه وسلم – ، ويشهد على ذلك أنه حق ، فيقول : صدقت ربنا وبلغت رسلك ، ونحن على ذلك من الشاهدين ; اللهم اجعلنا من شهداء الحق ، القائمين بالقسط ; ثم يدعو بدعوات.