Anda adalah orang yang bodoh, anda adalah orang yang jahil. Meskipun anda menghafal Al-Qur’an, meskipun anda sholat berjamaah di masjid, meskipun anda sering menghadiri pengajian, bahkan meskipun anda seorang guru ataupun ustadz. Anda adalah seorang yang bodoh dan jahil, kapan? Jika anda bermaksiat kepada Allah.
Jika anda bermaksiat, berbuat dosa kepada Sang Pencipta, maka di saat itulah anda menjadi orang yang bodoh. Dan itu jelas, bagaimana anda menjadi orang bodoh, anda tahu apa-apa yang dilarang oleh Allah untuk dilakukan, tapi anda malah melakukannya. Bodoh karena tahu tapi tidak mau tahu, bodoh karena sombong tidak mau taat akan peraturan, bodoh karena sudah merasa aman dari azab Allah dan alasan lainnya yang layak menjadikan anda dicap bodoh karena melakukan maksiat dan dosa di hadapan-Nya.
Dalam kitab-Nya, sungguh Allah telah menegaskan tentang kebodohan anda tersebut sampai dalam tiga ayat, yang pertama Allah berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 17 yang artinya: “Sesungguhnya Taubat di sisi Allah hanyalah Taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan.”
Dari ayat di atas ada tiga poin penting yang bisa anda ambil pelajaran wahai saudaraku, Muslim. Pertama, orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu. Kedua, orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak. Ketiga, orang yang melakukan kejahatan Karena kurang kesadaran lantaran sangat marah atau Karena dorongan hawa nafsu.
Allah menjelaskan bahwa taubat sejatinya hanya bagi orang yang mengerjakan keburukan karena kebodohan. Kemudian bagaimana keadaan seorang Muslim yang mengetahui, lantas dia tetap menegerjakan keburukan? Maka sungguh dia jauh lebih bodoh dari orang bodoh yang tidak mengetahui keburukan. Ayat yang kedua (Al-An’am: 54) dan ketiga (An-Nahl: 119) yang artinya:
“(Yaitu) bahwasanya siapa saja yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan.”
“Kemudian, Sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan Karena kebodohannya.”
Jadi pada dasarnya seseorang melakukan keburukan itu karena dia tidak mengetahuinya. Maka sungguh kebodohan lebih layak disematkan untuk seorang Muslim yang tahu lantas dia tetap mengerjakan kemaksiatan dan keburukan.
Dalam tiga ayat tersebut Allah mengatakan anda adalah orang yang jahil, kapan? Sekali lagi tatkala anda bermaksiat maka ketika itu anda bodoh. Jangan terperdaya dengan apa yang anda hafalkan, jangan terperdaya dengan amalan sholeh yang anda lakukan, jika anda terjerumus dalam kemaksiatan sesungguhnya anda benar-benar dalam kejahilan, dalam kedunguan, dan dalam kebodohan.
Kenapa anda dikatakan bodoh? Anda bodoh tatkala anda sedang bermaksiat sementara Allah melihat apa yang sedang anda lakukan, para malaikatpun mencatat apa yang anda lakukan, anda bodoh dan dungu karena anda lupa bahwa kaki tangan anda, bahkan langit dan bumi akan menjadi saksi atas apa yang anda lakukan. Dan masih banyak alasan lainnya yang menjelaskan bahwa anda adalah orang bodoh jika anda bermaksiat kepada Allah.
Oleh karenanya, supaya anda tidak menjadi orang yang bodoh, tidak ada jalan keluar yang lain dari kebodohan kecuali bertaubat kepada Allah SWT kembali kepada Allah, mengerjakan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya dengan totalitas dan istiqomah tentunya. Semoga Allah memudahkan kita semua melakukan hal-hal tersebut dengan kesadaran diri mulai dari sekarang, bahwa orang pandai dan cerdas dalam Islam adalah, siapa yang menundukkan hawa nafsunya dan mengerjakan amalan apapun hanya untuk Allah dan kehidupan akhir nanti. Cukup dengan dua syarat di atas anda akan menjadi Muslim yang pandai dan cerdas.
Baca Juga: Bayang, Dosa Masa Lalu