Kabar Terbaru

Aku Ini Berdakwah, Bukan Berjanji

Aku berdakwah, tapi aku tidak berani menjanjikan kehidupan yang lebih baik untukmu, sebab yang berhak untuk menjaminkan kehidupan seperti itu hanya Allah, bukan aku. Aku takut menjanjikan kekayaan padamu saat mengajakmu berderma, sebab seluruh kekayaan itu punya Allah. Aku takut menjanjikan padamu surga saat aku mengajakmu gemar beribadah, sebab surga itu kepunyaan Allah dan hanya yang Dia berikan karunialah yang berhak memasukinya.

Apabila seseorang berdakwah, ia harus senantiasa berorientasi kepada Allah dalam setiap langkahnya, agar dibukakan oleh Allah hatinya dan hati orang yang menjadi sasaran dakwahnya. Agar tidak merasakan kekhawatiran yang berlebih bila tidak mampu menembus hatinya.

Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al Baqarah: 272)

Akan tetapi, yang dapat aku janjikan padamu adalah kita akan berjuang bersama dan tidak lelah untuk selalu menemani, mengingatkan bila lalai dan saling melindungi dari kesulitan. Ya, hanya itu yang bisa aku janjikan padamu. Karena memang seperti itulah dakwah. Mengajak untuk berbuat baik dan bersama berusaha menjadi baik. Meski pada akhirnya kita sama-sama menyadari kalau kemudahan kita dalam beribadah, berupaya dan berjuang itu atas pertolongan Allah.

Sesungguhnya engkau tidak akan dapat memberi hidayah kepada orang yang kamu cintai, akan tetapi Allah-lah yang memeberi hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS. Al Qashash: 56)

Maka, jelaskanlah pada orang-orang yang engkau dakwahi bahwa kamu tidak bisa menjanjikan kehidupan dunia yang begitu diinginkan banyak orang itu. Karena ketika kaki sudah melangkah di jalan dakwah, hanya ada perjuangan nampak di mata. Dan memang seperti inilah dakwah, terserah bagaimana kamu melihatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *