Jakarta—Tragedi dan duka kemanusiaan karena konflik atau bencana menjadi penutup tahun masehi 2016, namun air mata masih senantiasa mengalir hinggal awal tahun ini. Bagaimana tidak, pada bumi bagian timur, tepatnya di Aleppo, telah terjadi konflik yang menjatuhkan korban-korban tidak berdosa seperti anak kecil, wanita, bahkan lansia, hingga mereka berlumuran darah dan kesakitan.
Di Indonesia sendiri, guncangan bencana hadir pada sejumlah waktu berdekatan, memporak-porandakan bangunan-bangunan kokoh apalagi yang sudah hampir roboh, termasuk rumah-rumah warga. Evakuasi pun dilakukan tanpa henti oleh berbagai kalangan sampai lembaga-lembaga kemanusiaan, mereka mencari mayat-mayat dan napas yang masih berhembus di tengah teruntuhan atau lumpur.
Tercatat beberapa bencana yang membuat Indonesia kembali berduka, yakni di wilayah pantai Kabupaten Pidie Jaya, Naggroe Aceh Darussalam, terjadi gempa tektonik yang berkekuatan 6,5 SR, telah menghancurkan ratusan bangunan dan infrastruktur. Sesaat kemudian di Bima, Nusa Tenggara Barat, diterjang banjir bandang dan merendam rumah di tiga kecamatan. Sebelumnya, bencana banjir bandang terjadi di Garut sebab aliran sungai cimanuk yang mengamuk, para warga pun harus mengungsi ke tenda-tenda darurat.
Berangkat dari derita yang masih terasa hingga saat ini, puluhan komunitas muslim (dakwah) se-Jabodetabek menggelar aksi peduli kemanusiaan yang bertajuk ‘Save Humanity’ pada Ahad, 8 Januari 2017 di Car Free Day (CFD), Jakarta Pusat.
Aksi Save Humanity ini mempersembahkan berbagai macam rangkaian acara kepeduliaan, seperti teatrikal berdarah sebagai ilustrasi (menggambarkan) korban konflik Aleppo yang mengundang perhatian ratusan pengunjung CFD, pameran poster, penggalanan dana, dan orasi dari para tokoh, di antaranya: Ust. Tiar Anwar Bachtiar (Sahabat Suriah), Noor Al Kautsar (Ex Rocket Rockers), Ust. Akmal Sjafril (Indonesia Tanpa JIL), Ust. Azhar Nasution (Damai Indonesiaku), Ust. Muhammad Hizbullah (Dai Muda Antv), Amalian Dian R (Co-Founder Peduli Jilbab)m Ahmad Mehdy Ghozali (Frontman Melody Maker), dan lainnya.
Tuti Alawiyah, selaku koordinator Aksi Save Humanity menyampaikan dana yang terkumpul mencapai Rp46.793.800,00 dan telah didonasikan langsung kepada empat lembaga kemanusiaan yang masing-masing mewakili wilayah konflik dan bencana (Aleppo, Bima, Aceh, dan Garut).
“Dana yang terkumpul mencapai 46jt telah diserahkan kepada beberapa lembaga kemanusiaan sebagai amanah dan perantara untuk warga yang terkena dampak konflik di Aleppo, dan bencana di Aceh, Bima, serta Garut,” tuturnya.
Adapun komunitas yang tergabung dalam aksi tersebut adalah Aku Cinta Islam (ACI), Peduli Jilbab, Tangerang Sinergi, SoA, One Day One Juz (ODOJ), Rumah Dakwah, Islamic Otaku Community, GEMA 165, KUTUB, Ashabul Kahfi, Manjaddawajada, GeNam, MDC, GEMMA, Indonesia Tanpa JIL, Sedekah Harian Jakarta, FIPS, Paskhas KAMMI Jakarta, YI-LEAD, YISC Al-AZHAR, KAMMI LIPIA, SMART, Kam Nubuwah, HijabiSy, IQI, Husna Production, PIN BaKu, STF, FYD, Mabit Tauhid, TEN, Haqqu, Donasi Peduli, Sehati Bertauhid, TasQut, Tekad, Dzikur Maut, Sekolah Pemikiran Islam, RISKA, Jakarta Islamic Centre Broadcasting School, Pejuang Subuh, Laskar Sedekah, Gemumi, Auction For Humanity, Hijab Syari Tangerang, Hamba Allah, Komunitas Pendaki Muslim, SHOT 165, dan sejumlah komunitas lainnya.
Sebelum acara Aksi Save Humanity berlangsung, para peserta yang mengikuti aksi bermalam di Masjid Cut Nyak Dien yang terletak di Jalan Johar Kelurahan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, guna melakukan koordinasi dan mabit (malam bina iman dan taqwa). (Rachmat/Cordofa)
One thought on “Aksi Sinergi Komunitas Muslim; Duka 2016 Masih Tersisa Hingga Awal Tahun Baru”