Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan nama. Kalimat ini tentu tidak asing terdengar oleh telinga, dikarenakan pribahasa ini sudah sangat lama ada. Maksud dari pribahasa ini sendiri yaitu menjelaskan bahwa setiap sesuatu yang bernyawa, saat mati atau meninggal tentu akan meninggalkan sesuatu.
Terkhusus manusia yang saat meninggal akan tetap meninggalkan nama, dimana nama ini bisa menuju kepada hal yang baik atau malah sebaliknya. Adapun nama ini dibentuk dari kebiasaan ataupun perilaku yang dinampakkan selama manusia hidup. Perilaku ataupun kebiasaan ini biasa kita kenal dengan akhlak.
Akhlak ataupun tingkah laku dalam Islam merupakan hal yang sangat harus diperhatikan oleh setiap insan. Hal ini bukan hanya karena akhlak akan menjadi kenangan saat seseorang itu telah tiada, namun juga menjadi faktor terlaksananya berbagai macam ibadah dengan baik yang akan dinilai langsung oleh Allah SWT. Maka dari itu memiliki akhlak yang baik merupakan kewajiban seluruh umat Islam untuk mengusahakannya. Karena akhlak adalah penentu kebahagiaan seseorang dalam kehidupannya. Derajat akhlak sendiri sangatlah tinggi di mata Islam, maka dari itu sebgai muslim hendaklah kita memiliki akhlak yang baik meliputi
1. Mengajak pada kebaikan dan mencegah pada kemungkaran, sebagaimana Nabi SAW bersabda, ” Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan. Jika tidak mampu juga, hendaklah ia mencegahnya dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim no. 9)
2. Memberi nasihat antara sesama muslim. Rasulullah bersabda, “Agama adalah nasihat. Kami berkata, “Kepada siapa?” Beliau menjawab, “Kepada Allah, kepada kitab-Nya, kepada Rasul-Nya dan kepada pemimpin kaum muslimin serta kaum muslimin secara umum.” (HR. Muslim no. 55)
3. Selalu bersyukur dan tidak kufur nikmat. Rasulullah bersabda, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Muslim no. 2963)
4. Selalu berbagi dengan sesama atau bersikap dermawan, sebagaimana Rasulullah bersabada, “Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan dan akhlak yang mulia serta membenci akhlak yang rendah (hina).” (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Mencintai dan mengasihi sesama. Dalam sebuah hadits Bukhari, diriwayatkan, “Tidaklah seorang di antara kalian dikatakan beriman hingga ia mencintai untuk saudaranya apa-apa yang ia sukai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari)