Kesempurnaan seseorang dalam memegang ajaran agamanya, dapat dilihat dari kesempurnaan shalatnya. Hal ini dikarenakan shalat adalah tiang agama. Shalat merupakan ibadah yang terdiri atas gerakan dan bacaan, maka kesempurnaannya pun dipengaruhi oleh kesempurnaan gerakan dan bacaan. Maka dari itu, kita harus mengetahui tata cara shalat yang sempurna, agar kita dapat menjaga kesempurnaan shalat. Dikarenakan shalat amalan yang akan dihisab pertama kali saat nanti di hari kiamat, maka kita sebagai muslim harus mencontoh Rasulullah Saw dalam tata cara shalatnya. Adapun tata cara shalat yang dicontohkan Rasulullah Saw adalah,
- Membaca niat
Saat ingin memulai shalat, hal pertama yang dilakukan adalah membaca niat. Adapun bacaan niat disesuaikan dengan jenis shalat dan jumlah rakaat shalat yang dilakukan. salah satu contoh niat shalat adalah niat shalat subuh yaitu,
أصلي فرض الصبح ركعتين مستقبل القبلة أداء/مأموما/إماما لله تعالى
“Saya berniat shalat fardu subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala/Ma’mum karena Allah Ta’ala/Imam karena Allah Ta’ala”
- Takbir dan membaca doa iftitah
Mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga (laki-laki) dan dada (perempuan) sambil melafadzkan Allahu Akbar. Lalu, membacakan doa iftitah yang isinya adalah penghambaan atau penyerahan diri kepada Allah Swt,
كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلً وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفاً مُسْلِماً وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
- Membaca Al-Fatihah
Setelah doa iftitah, maka selanjutnya membaca QS. Al-Fatihah : 1-7. Setelah itu, dapat dilanjutkan dengan membaca surat pendek lainnya.
- Rukuk
Selanjutnya yaitu rukuk dan membaca,
سبحان ربي العظيم وبحمده
“Maha suci tuhan yang maha agung serta memujilah aku kepadanya.”
- I’tidal
Lalu i’tidal yaitu berdiri dari rukuk sambil mengucapkan,
سمع الله لمن حمده
“Allah maha mendengar terhadap orang yang memujinya.”
Lalu setelahnya membaca,
ربنا لك اللحمد ملء السموات وملء الأرض وملء ما شئت من شيء بعد
- Sujud
Setelah i’tidal, lanjutkan dengan sujud sambil membaca,
سبحان ربي الأعلى وبحمده
“Maha suci tuhan yang maha tinggi serta memujilah aku kepadanya.”
- Duduk diantara dua sujud
Bangun dari sujud lalu membaca,
رب اغفررلي وارحمني واجبرني وارفعني وارزقني واههدني وعافني واعف عني
- Tasyahud awal
Tasyahud awal dilakukan pada rakaat kedua dengan membaca,
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِاَ . للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ
- Tasyahud akhir
Tasyahud akhir dilakukan pada rakaat terakhir dengan membaca,
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
- Salam
Setelah semua tahapan shalat selesai, hal terakhir sebagai penutup adalah salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri. Sambil membaca,
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
“Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu.”
Semua tahapan ini merupakan tata cara shalat yang Rasulullah Saw contohkan. Maka dari itu, kita sebagai pengikutnya harus mengikuti setiap yang beliau contohkan.